Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur (Jatim) Difi Ahmad Johansyah menegaskan bahwa kenaikan angka COVID-19 yang terjadi dalam dua pekan terakhir sempat diperhitungkan oleh lembaga tersebut, karena dikhawatirkan mempengaruhi proyeksi ekonomi pada akhir tahun 2020.

"Kalau kami bicara bahwa kenaikan angka COVID-19 akhir-akhir ini tidak membuat terganggu proyeksi ekonomi Jatim, itu kurang baik. Ya sempat kami perhitungkan dan dikhawatirkan menjadi hambatan," kata Difi, kepada wartawan di Surabaya, Kamis.

Difi dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2020 bersama sejumlah pemegang kebijakan di Jawa Timur menjelaskan secara umum perekonomian Jatim mulai stabil dalam hitungan bulan ke bulan (mtm), karena lembaganya terus mendorong sisi permintaan.

Ia mengatakan stabilnya ekonomi Jatim terlihat dari sisi mulainya beberapa masyarakat membuka usaha mereka dengan menerapkan protokol kesehatan, sehingga yang pada awal pandemi terkontraksi 5 persen, kini sudah mulai menurun hingga minus 3 persen.

"Kami proyeksikan bisa mencapai 0 persen pada kuartal IV 2020 dan ini sudah sangat bagus karena adanya pertumbuhan ekonomi setiap bulannya," kata Difi.

BI Jatim, kata dia, akan terus mendorong konsumsi dan belanja masyarakat serta perdagangan antardaerah. Selain itu ada beberapa kebijakan seperti suku bunga rendah, nilai rupiah stabil, hingga kondisi likuiditas, termasuk kredit.

"InsyaAllah, asumsi kami apabila vaksin sudah dijalankan, ekonomi dunia pulih dan kepercayaan investor akan kembali ada. Harapan saya hanya tinggal menunggu waktu saja," kata Difi.

Sementara itu berdasarkan sebaran zonasi dari data nasional per 2 Desember 2020 ada empat daerah di Jatim berstatus zona merah atau berisiko tinggi yakni Kabupaten Jember, Situbondo, Jombang, dan Kota Batu.

Data lainnya berdasarkan sumber data yang sama, situasi positif COVID-19 di Jatim secara kumulatif sebanyak 62.773 kasus.

Rinciannya pasien dirawat sebanyak 3.106 kasus (4,95 persen), sembuh 55.260 kasus (88,03 persen) dan meninggal dunia 4.468 kasus (7,12 persen).
 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020