Sebanyak delapan guru besar atau profesor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)  Surabaya dikukuhkan secara bersamaan pada Sidang Terbuka dan Pengukuhan Profesor ITS, Rabu, yang menjadi pengukuhan terbesar sepanjang sejarah kampus tersebut.

Guru besar yang dikukuhkan masing-masing Prof. Agus Purwanto, Prof. Chairul Imron, Prof. Triwikantoro, dan Prof. Djoko Hartanto dari Fakultas Sains dan Analitika Data.

Selanjutnya, Prof. Ridho Bayuaji dari Departemen Teknik Infrastruktur Sipil; Prof. Heri Supomo (Fakultas Teknologi Kelautan); Prof. Tohari Ahmad (Departemen Teknik Informatika); dan Prof. Harus Laksana Guntur (Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem).

Ketua Dewan Profesor ITS Prof. Dr. Ir. Nadjaji Anwar mengatakan pengukuhan delapan guru besar ini disiarkan secara langsung melalui media informasi ITS, karena tidak mengundang tamu secara tatap muka seperti biasanya akibat pandemi COVID-19.

"Dengan pengukuhan ini menggenapi jumlah total guru besar yang dikukuhkan ITS menjadi 132 profesor. Suatu anugerah yang besar, karena perlahan porsi guru besar ITS menginjak di angka 10 persen dari total 966 dosen aktif," katanya.

Profesor yang juga mengetuai Majelis Dewan Guru Besar Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum ini juga beramanat supaya Dewan Profesor dapat mendarmabaktikan ilmunya serta setia kepada almamater ITS. 

"Tentu tidak lupa kita berharap semoga membawa berkah dan manfaat untuk keluarga, nusa, dan bangsa," ucapnya.

Rektor ITS Prof. Ir. Mochamad Ashari mengemukakan tambahan sumber daya manusia (SDM) yang secara formal menyandang gelar profesor akan banyak membawa implikasi kepada ITS. 

"Misalnya, sangat banyak dibutuhkan SDM profesor unggul untuk menunjang 16 program doktoral yang kita punyai," ujarnya. 

Selain itu, Ashari berharap dengan pengukuhan ini akan semakin meningkat pula jumlah mahasiswa ITS di jenjang pascasarjana. 

Tak hanya itu, dari segi pendampingan mahasiswa, Rektor ITS yang akrab disapa Ashari ini juga mendorong agar prestasi mahasiswa ITS bisa meningkat lebih jauh lagi. 

"Sebelumnya, belum menjadi profesor saja, para mahasiswa dampingan bapak-bapak sekalian banyak menjaring prestasi. Apalagi sekarang (setelah menjadi profesor, red)," katanya.

Mengenai pemeringkatan ITS yang kian membaik, Ashari yang juga Guru Besar dari Departemen Teknik Elektro itu pun yakin bahwa bertambah banyaknya profesor juga akan membantu kenaikan kontribusi ITS pada publikasi internasional. 

"Melonjaknya jumlah profesor secara eksponensial, harapannya akan meningkatkan pula jumlah mahasiswa pascasarjana dan kontribusi publikasi internasional ITS," ujarnya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020