Kepala Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Laksma Dr dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara mengungkapkan kenaikan pasien COVID-19 di rumah sakit setempat mencapai 400 persen.
Pria yang kerap disapa Nalendra itu saat ditemui di Surabaya, Selasa mengatakan kenaikan pasien COVID-19 tidak hanya terjadi di rumah sakit yang dipimpinnya, melainkan hampir di semua rumah sakit rujukan di Jawa Timur.
"Awal bulan November lalu pasien COVID-19 sempat stabil di sini. Rata-rata antara 50 sampai 60 pasien. Tetapi saat ini, terhitung sejak Sabtu (21/11) naik menjadi 205 pasien. Kenaikan yang hampir 400 persen. Total pasian per 1 hingga 22 Nopember sebanyak 469 orang," katanya.
Dikatakannya, dari hasil tracing sementara, terdapat 37 klaster keluarga dengan jumlah dua sampai lima orang tiap keluarga.
Kemudian juga terdapat sembilan institusi maupun lembaga. Termasuk pesantren, diklat, poltek berjumlah dua hingga 38 orang.
"Munculnya klaster keluarga dipicu liburan panjang serta abai menjalankan protokol kesehatan," katanya.
Meningkatnya pasien COVID-19 ini, Atase Kesehatan Internasional (WHO) asal Solo, dr Lala Cantiq menyumbangkan 500 Proem-1 dan 500 masker N95 untuk tenaga kesehatan di rumah sakit yang terletak di jalan Indrapura Surabaya itu.
"Saya sangat mengapresiasi kinerja para nakes, dan ikut senang hingga saat ini tidak ada pasien meninggal di rumah sakit ini," katanya.
Sebelum penyerahan bantuan, RSLI melakukan wisuda ke-154 terhadap 26 orang pasien yang dinyatakan sehat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Pria yang kerap disapa Nalendra itu saat ditemui di Surabaya, Selasa mengatakan kenaikan pasien COVID-19 tidak hanya terjadi di rumah sakit yang dipimpinnya, melainkan hampir di semua rumah sakit rujukan di Jawa Timur.
"Awal bulan November lalu pasien COVID-19 sempat stabil di sini. Rata-rata antara 50 sampai 60 pasien. Tetapi saat ini, terhitung sejak Sabtu (21/11) naik menjadi 205 pasien. Kenaikan yang hampir 400 persen. Total pasian per 1 hingga 22 Nopember sebanyak 469 orang," katanya.
Dikatakannya, dari hasil tracing sementara, terdapat 37 klaster keluarga dengan jumlah dua sampai lima orang tiap keluarga.
Kemudian juga terdapat sembilan institusi maupun lembaga. Termasuk pesantren, diklat, poltek berjumlah dua hingga 38 orang.
"Munculnya klaster keluarga dipicu liburan panjang serta abai menjalankan protokol kesehatan," katanya.
Meningkatnya pasien COVID-19 ini, Atase Kesehatan Internasional (WHO) asal Solo, dr Lala Cantiq menyumbangkan 500 Proem-1 dan 500 masker N95 untuk tenaga kesehatan di rumah sakit yang terletak di jalan Indrapura Surabaya itu.
"Saya sangat mengapresiasi kinerja para nakes, dan ikut senang hingga saat ini tidak ada pasien meninggal di rumah sakit ini," katanya.
Sebelum penyerahan bantuan, RSLI melakukan wisuda ke-154 terhadap 26 orang pasien yang dinyatakan sehat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020