Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan nota pengantar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2021 setelah sebelumnya KUA-PPAS disepakati bersama oleh eksekutif dan legislatif.

Penyampaian nota pengantar RAPBD 2021 ini disampaikan Bupati Anas melalui rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Banyuwangi I Made Cahyana Negara, yang digelar secara virtual.

"Menyongsong tahun 2021 Pemkab Banyuwangi akan fokus pada upaya pemulihan ekonomi serta penyusunan kebijakan pemerintahan dan pembangunan daerah dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia secara optimal, efisien, efektif dan akuntabel," katanya.

Tujuan akhirnya, lanjut Bupati Anas, untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat secara berkelanjutan.

Ia mengatakan di akhir masa jabatannya mengajak masyarakat untuk tetap menguatkan langkah, melakukan akselerasi seiring meningkatnya harapan masyarakat, serta berdoa bersama agar pandemi COVID-19 segera berakhir.

"Sehingga kita dapat bersama-sama bangkit untuk melakukan pemulihan ekonomi kembali," tuturnya.

Menurut Anas, pemkab menetapkan tema pembangunan tahun 2021 yakni "Mempercepat Pemulihan Ekonomi dan Sosial Melalui Kebangkitan Pertanian, Pariwisata Dan Penguatan SDM". Tema ini lantas diterjemahkan dalam tujuh prioritas pembangunan daerah.

Prioritas pertama adalah stabisilisasi perekonomian usaha menengah ke bawah yang terdampak COVID-19, kedua memangkas rantai perizina investasi yang rumit. Ketiga revitalisasi dan peningkatan nilai tambah sektor manufaktur, sedangkan prioritas keempat menggairahkan kembali pariwisata prioritas.

Selanjutnya, kata Anas, group of enterprise dengan nilai tambah tinggi di sektor pertanian dan perikanan menjadi prioritas kelima. Sedangkan prioritas keenam dan ketujuh yakni melanjutkan pembangunan infrastruktur yang berhimpitan dengan prioritas nasional dan provinsi, serta pemberdayaan UMKM.

Di sisi lain, menurutnya, meskipun urusan terkait pendidikan dan kesehatan tidak disebutkan secara langsung dalam tema pembangunan tahun 2021, isu pada kedua urusan tersebut tetap menjadi prioritas daerah karena sudah masuk pada  prioritas yang wajib dengan sendirinya.

"Terutama pada masa pandemi COVID-19 sekarang ini dan juga untuk tetap memperhitungkan penyediaan jaring pengaman sosial," ujarnya.

Bupati Anas menyampaikan bahwa proyeksi indikator makro pemkab harus betul-betul dikalkulasi dengan cermat. Katanya, titik rendah pertumbuhan ekonomi Banyuwangi tahun diproyeksikan sebesar 4,3 persen dan titik moderat pertumbuhan ekonomi 5,4 persen.

"Kebijakan umum belanja daerah pada tahun 2021 diarahkan terutama sebagai upaya antisipatif terhadap dinamika situasi yang difokuskan antara lain untuk pemulihan ekonomi, peningkatan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program kegiatan prioritas pembangunan daerah di tengah keterbatasan fiskal daerah," tuturnya.

Anas juga memaparkan proyeksi pembiayaan daerah tahun depan direncanakan sebesar Rp99,75 miliar yang berasal dari sisa lebih penghitungan anggaran (silpa) 2020. Sedangkan pengeluaran pembiayaan daerah sebesar Rp4,4 miliar.

"Pengeluaran pembiayaan daerah tersebut merupakan penyertaan modal daerah pada Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Banyuwangi dalam program hibah air minum berbasis kinerja," katanya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020