Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang terus berupaya mendorong usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk menjadi kekuatan baru perekonomian daerah di era digital, baik di level daerah maupun nasional.
Menurut Kepala Kantor Perwakilan BI Malang Azka Subhan Aminurridho di Malang, Jumat, setidaknya ada tiga kunci untuk menciptakan nilai tambah dalam memajukan UMKM sebagai kekuatan baru perekonomian di era digital, yakni kreativitas, digitalisasi, dan sinergi.
"Kreativitas dengan meningkatkan nilai tambah produk UMKM. Selanjutnya, digitalisasi melalui inisiasi UMKM Go Digital dan integrasi ekonomi keuangan digital melalui infrastruktur sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal," kata Azka di sela pembukaan Pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2020 di Malang, Jawa Timur.
Kekuatan baru perekonomian di era digital yang ketiga adalah sinergi kebijakan nasional (pusat) dan daerah dengan memrioritaskan berbagai sektor, memperkuat model bisnis yang terintegrasi, dan secara "end to end" mendorong kemajuan UMKM.
Untuk meningkatkan akses pasar UMKM, sejak tahun 2016 BI menyelenggarakan Pameran KKI. Melalui KKI, UMKM binaan dan mitra Bank Indonesia di seluruh Nusantara didorong untuk secara kontinyu melakukan inovasi, memperbaiki kualitas produk sesuai selera pasar dan berorientasi ekspor, serta memanfaatkan platform digital agar dapat menembus pasar internasional.
Berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, KKI 2020 diselenggarakan dengan konsep virtual dan dilakukan secara berseri, yaitu Seri I Sinergi untuk UMKM Ekspor (28-30 Agustus 2020), seri II Sinergi untuk UMKM Digital (Oktober), dan seri III Sinergi UMKM untuk Sahabat Milenial (20-22November). KKI 2020 seri 1 diikuti oleh 377 UMKM binaan Bank Indonesia yang terdiri atas 127 pengrajin kain, 132 pengusaha makanan dan minuman, 74 pelaku kriya, dan 44 UMKM kopi.
Dalam mendukung penyelenggaraan KKI seri 3 tahun 2020, BI Malang menyelenggarakan kegiatan pameran KKI melalui showcasing/display produk UMKM di Hotel Tugu, Malang.
Beberapa produk unggulan dalam pameran tersebut, antara lain berbagai macam kain dan fashion batik, kopi, serta makanan olahan yang berasal dari 14 UMKM mitra BI Malang, seperti Anjani Batik Galeri Kota Batu, Batik Blimbing, Kota Malang, Batik Prabulinggih Kabupaten Probolinggo, Batik Druju Kabupaten Malang, Kopi Ledug Kabupaten Pasuruan, dan Gapoktan Mitra Arjuna kabupaten Malang.
Karena kondisi pandemi COVID 19 yang masih berlangsung hingga saat ini, maka seluruh rangkaian kegiatan pameran ini dilaksanakan sesuai dengan standar protokol kesehatan yang berlaku, antara lain dengan pembagian jadwal dan pembatasan jumlah pengunjung, serta menerapkan protokol kesehatan bagi setiap orang yang hadir di pameran (pengecekan suhu tubuh, kewajiban memakai masker dan mencuci tangan).
BI juga mengajak masyarakat untuk mengunjungi pameran KKI 2020 secara virtual melalui websitewww.karyakreatifindonesia.co.id lewat fitur platform yang dibuka sejak 30 Agustus 2020.
Masyarakat YANG ingin melihat produk UMKM Binaan, BI juga menyediakan menu katalog pada website KKI. "Ke depan, BI akan selalu berkomitmen untuk terus mengembangkan UMKM agar dapat menjadi tulang punggung perekonomian daerah dan nasional, serta bersinergi dengan berbagai kementerian dan lembaga," KATA Azka.
Dengan adanya KKI 2020 diharapkan dapat menyosialisasikan dan mempublikasikan kepada masyarakat mengenai peran BI dalam pengembangan UMKM, memperluas akses pasar domestik maupun ekspor, khususnya ditengah pandemi COVID 19.
Selain itu, juga sebagai katalisator bagi pelaku usaha Industri kreatif dalam meningkatkan kualitas produk sesuai tren pasar sekaligus mendorong peningkatan nilai tambah melalui ekstensifikasi produk kain menjadi pakaian jadi bernilai jual tinggi.
Dalam gelaran pameran produk unggulan UMKM binaan tersebut, BI Malang menghadirkan sekitar 200 orang, namun dilakukan secara bergelombang, sejak pagi hingga sore hari.
Harga batik yang dijual pada pameran KKI tersebut, bervariasi. Batik Druju Kabupaten Malang misalnya, untuk batik tulis dijual dengan harga Rp3 juta hingga Rp8 juta, batik print seharga Rp500 ribu dan batik yang masih berupa kain dijual seharga Rp300 ribu per potong. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Menurut Kepala Kantor Perwakilan BI Malang Azka Subhan Aminurridho di Malang, Jumat, setidaknya ada tiga kunci untuk menciptakan nilai tambah dalam memajukan UMKM sebagai kekuatan baru perekonomian di era digital, yakni kreativitas, digitalisasi, dan sinergi.
"Kreativitas dengan meningkatkan nilai tambah produk UMKM. Selanjutnya, digitalisasi melalui inisiasi UMKM Go Digital dan integrasi ekonomi keuangan digital melalui infrastruktur sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal," kata Azka di sela pembukaan Pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2020 di Malang, Jawa Timur.
Kekuatan baru perekonomian di era digital yang ketiga adalah sinergi kebijakan nasional (pusat) dan daerah dengan memrioritaskan berbagai sektor, memperkuat model bisnis yang terintegrasi, dan secara "end to end" mendorong kemajuan UMKM.
Untuk meningkatkan akses pasar UMKM, sejak tahun 2016 BI menyelenggarakan Pameran KKI. Melalui KKI, UMKM binaan dan mitra Bank Indonesia di seluruh Nusantara didorong untuk secara kontinyu melakukan inovasi, memperbaiki kualitas produk sesuai selera pasar dan berorientasi ekspor, serta memanfaatkan platform digital agar dapat menembus pasar internasional.
Berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, KKI 2020 diselenggarakan dengan konsep virtual dan dilakukan secara berseri, yaitu Seri I Sinergi untuk UMKM Ekspor (28-30 Agustus 2020), seri II Sinergi untuk UMKM Digital (Oktober), dan seri III Sinergi UMKM untuk Sahabat Milenial (20-22November). KKI 2020 seri 1 diikuti oleh 377 UMKM binaan Bank Indonesia yang terdiri atas 127 pengrajin kain, 132 pengusaha makanan dan minuman, 74 pelaku kriya, dan 44 UMKM kopi.
Dalam mendukung penyelenggaraan KKI seri 3 tahun 2020, BI Malang menyelenggarakan kegiatan pameran KKI melalui showcasing/display produk UMKM di Hotel Tugu, Malang.
Beberapa produk unggulan dalam pameran tersebut, antara lain berbagai macam kain dan fashion batik, kopi, serta makanan olahan yang berasal dari 14 UMKM mitra BI Malang, seperti Anjani Batik Galeri Kota Batu, Batik Blimbing, Kota Malang, Batik Prabulinggih Kabupaten Probolinggo, Batik Druju Kabupaten Malang, Kopi Ledug Kabupaten Pasuruan, dan Gapoktan Mitra Arjuna kabupaten Malang.
Karena kondisi pandemi COVID 19 yang masih berlangsung hingga saat ini, maka seluruh rangkaian kegiatan pameran ini dilaksanakan sesuai dengan standar protokol kesehatan yang berlaku, antara lain dengan pembagian jadwal dan pembatasan jumlah pengunjung, serta menerapkan protokol kesehatan bagi setiap orang yang hadir di pameran (pengecekan suhu tubuh, kewajiban memakai masker dan mencuci tangan).
BI juga mengajak masyarakat untuk mengunjungi pameran KKI 2020 secara virtual melalui websitewww.karyakreatifindonesia.co.id lewat fitur platform yang dibuka sejak 30 Agustus 2020.
Masyarakat YANG ingin melihat produk UMKM Binaan, BI juga menyediakan menu katalog pada website KKI. "Ke depan, BI akan selalu berkomitmen untuk terus mengembangkan UMKM agar dapat menjadi tulang punggung perekonomian daerah dan nasional, serta bersinergi dengan berbagai kementerian dan lembaga," KATA Azka.
Dengan adanya KKI 2020 diharapkan dapat menyosialisasikan dan mempublikasikan kepada masyarakat mengenai peran BI dalam pengembangan UMKM, memperluas akses pasar domestik maupun ekspor, khususnya ditengah pandemi COVID 19.
Selain itu, juga sebagai katalisator bagi pelaku usaha Industri kreatif dalam meningkatkan kualitas produk sesuai tren pasar sekaligus mendorong peningkatan nilai tambah melalui ekstensifikasi produk kain menjadi pakaian jadi bernilai jual tinggi.
Dalam gelaran pameran produk unggulan UMKM binaan tersebut, BI Malang menghadirkan sekitar 200 orang, namun dilakukan secara bergelombang, sejak pagi hingga sore hari.
Harga batik yang dijual pada pameran KKI tersebut, bervariasi. Batik Druju Kabupaten Malang misalnya, untuk batik tulis dijual dengan harga Rp3 juta hingga Rp8 juta, batik print seharga Rp500 ribu dan batik yang masih berupa kain dijual seharga Rp300 ribu per potong. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020