Tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang tergabung dalam Tim TOLE menggagas sebuah inovasi
rambu lalu lintas bernama Sistem Transportasi Tjerdas untuk mengurangi angka kemacetan di jalan.

Manajer utama Tim TOLE, Aulia Rayimas Tinkar di Surabaya, Rabu mengatakan, dalam mengerjakan inovasi ini dirinya yang berasal dari Teknik Fisika dibantu kedua rekannya yakni Habib Ihza Alamsyah dari Departemen Teknik Elektro dan Renaka Agusta dari Departemen Teknik Komputer.

Dia mengungkapkan tim awalnya melakukan penyerapan ide dari dosen pembimbing Dr Totok Soehartarto. Kemudian, penggalian ide dilakukan secara mendetail, sehingga disetujui oleh dosen pembimbing dalam lomba, Dr Dhany Arifanto.

"Dosen menyetujui dan memberi dukungan dari awal hingga akhir," ungkap Aulia Rayimas Tinkar yang akrab disapa Ayik itu.

Ide inovatif tersebut diakui mampu mengatur perubahan lampu lalu lintas secara otomatis berdasarkan kondisi kemacetan jalan

"Sistem ini terdiri dari sensor yang dibekali Artificial Intelligence (AI), jaringan Internet of Things (IoT), dan big data," katanya.

Dalam merancang ide tersebut, tim bekerja sesuai porsi tugasnya masing-masing. Habib, sebagai AI dan IoT engineer, bertugas merancang sistem untuk mendeteksi rasio kepadatan tiap jalan.

Kemudian, data tersebut akan dihubungkan ke microcontroller sehingga dapat mengatur lampu lalu lintas.

Lebih lanjut, menurut Ayik, data hasil pemrosesan citra gambar itu nantinya juga akan terhubung secara real time di laman dan dihimpun dalam suatu big data oleh Renaka, selaku web developer dan data scientist.

Penghimpunan data ini diharapkan dapat membantu pertimbangan analisis pemerintah kota dalam menentukan suatu kebijakan.

Dalam waktu satu bulan perancangan karya, lanjut Ayik, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi tim untuk bekerja sama di kondisi pandemi yang serba daring.

"Namun, lewat kondisi itulah kami membuktikan bahwa berkarya tetap dapat dilakukan di tengah keterbatasan yang ada," tuturnya.

Meski demikian, Ayik mengungkapkan, tim justru mengaku senang sebab mendapatkan pengalaman untuk mengaplikasikan keilmuan mereka di dunia nyata.

"Kami ingin membangun bangsa dengan porsi kami, sebagai engineer tentu kami ingin mengatasi permasalahan dengan teknologi," ujar mahasiswa angkatan 2017 itu.

Kolaborasi yang baik dari tim membuat mereka menyabet juara ketiga pada kompetisi Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (Gemastik) XIII tahun 2020, beberapa waktu lalu, kategori Kota Cerdas. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020