Komandan Nasional Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam), Zainuddin Gayo, menyesalkan adanya baliho kadernya berisi ajakan untuk memboikot produk-produk Prancis terkait pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang telah menyakiti hati umat muslim. 

“Seharusnya sebelum menaikkan baliho itu, mereka harus mengkomunikasikannya terlebih dulu ke saya, dan harus sepengetahuan Pengurus Pemuda Muhammadiyah yang juga membawahi Kokam,” ujarnya, Kamis.

Dia menegaskan ajakan boikot yang disampaikan dalam baliho Kokam Pemuda Muhammadiyah Penajam Paser Utara itu sama sekali tidak merupakan seruan dari Pemuda Muhammadiyah. 

Menurutnya, PP Muhammadiyah dan Pemuda Muhammadiyah justru tidak setuju dengan aksi boikot produk-produk Prancis yang diproduksi di dalam negeri. 

“Pertimbangannya adalah sisi kemanusiaan, di mana masih banyak umat muslim yang bekerja dan mencari nafkah di perusahaan-perusahaan Prancis di Indonesia. Jadi bukan hanya asal boikot tanpa memikirkan nasib sebagian umat di balik boikot itu,” tukasnya.

“Secara organisatoris nanti akan kita musyawarahkan. Karena kami kan bagian dari Pemuda Muhammadiyah,” katanya menambahkan.

Sebelumnya, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Sunanto, mengatakan Pemuda Muhammadiyah tidak setuju terhadap aksi boikot dan sweeping terhadap produk-produk Prancis yang sudah diproduksi di dalam negeri.   

Cak Nanto, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa dengan tidak melakukan boikot terhadap produk-produk Prancis, bukan berarti Pemuda Muhammadiyah mendukung apa yang disampaikan Presiden Prancis tersebut. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020