Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tugu Tirta Kota Malang menyatakan tengah mencari penyebab munculnya bau minyak tanah pada air yang disalurkan dan dipergunakan oleh para pelanggan yang merupakan warga Kota Malang, Jawa Timur.
Direktur Utama Perumda Tugu Tirta M. Nor Muhlas di Malang, Kamis, mengatakan, selain mencari sebab munculnya bau minyak tanah pada layanan air tersebut, pihaknya juga melakukan penanganan dengan menguras tandon-tandon air yang ada di wilayah Wendit, Kabupaten Malang.
"Kami sedang mencari penyebabnya dan saat ini penanganan sedang dilakukan untuk menghilangkan bau tersebut. Kita kuras tandon yang ada di Wendit," kata Muhlas.
Muhlas menjelaskan, saat ini proses pengurasan tandon air yang ada di wilayah Wendit tersebut sudah selesai. Kemudian, akan dilakukan normalisasi pasokan air kepada pelanggan setelah tandon tersebut dibersihkan.
Menurut Muhlas, masyarakat juga diimbau untuk membersihkan tempat penampungan air, sebelum mengalirkannya kembali. Diharapkan, proses normalisasi aliran air bisa berjalan cepat, sehingga bisa memenuhi kebutuhan pelanggan.
"Untuk kembali normal membutuhkan waktu. Ketika nanti air yang bersih sudah mengalir, masyarakat bisa membersihkan tempat penampungan air, supaya tidak tercampur dengan air yang berbau itu," kata Muhlas.
Muhlas menjelaskan, berdasarkan laporan yang diterima, beberapa daerah yang dilaporkan terdampak kejadian tersebut, antara lain adalah wilayah Jalan Borobudur, wilayah Kelurahan Mojolangu.
"Kami akan mencari sumber (permasalahan) itu. Saat ini kami berupaya mendahulukan penanganan untuk pelayanan kepada warga," kata Muhlas.
Sementara itu, salah seorang warga Jalan Borobudur Gang IV Kota Malang Yulia Halimatus mengatakan bahwa pihaknya telah melaporkan kondisi tersebut kepada petugas Perumda Tugu Tirta.
Karena air mengeluarkan bau minyak tanah atau solar tersebut, Yulia mengaku hanya mempergunakan air tersebut untuk mencuci pakaian. Sementara untuk memasak dan air minum, Yulia mengaku khawatir untuk menggunakan air tersebut.
"Saya hanya menggunakan untuk mencuci, kalau untuk minum tidak berani. Takut beracun atau bagaimana saya tidak tahu," kata Yulia.
Menurut Yulia, air yang berbau tersebut, masih terlihat jernih. Namun, lanjut Yulia, untuk air di rumah rekannya yang ada di Jalan Borobudur Agung, dilaporkan sudah agak keruh, dan mengeluarkan bau minyak tanah.
Wali Kota Malang Sutiaji meminta Direktur Utama Perumda Tugu Tirta Kota Malang untuk segera mencari tahu penyebab munculnya bau minyak tanah pada aliran air tersebut.
"Saya sudah perintahkan itu untuk ditangani. Informasinya sudah dikuras, dan masih diselidiki mengapa ada bau minyak tanah atau solar," kata Sutiaji.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020