LinkAja, salah satu aplikasi teknologi finansial di Indonesia menggandeng Grab sebagai upaya menghadirkan solusi efektif dalam memberikan akses keuangan dan ekonomi bagi masyarakat Indonesia.
Direktur Utama LinkAja, Haryati Lawidjaja dalam keterangan persnya di Surabaya mengaku sangat antusias atas bergabungnya Grab sebagai salah satu pemegang saham di LinkAja.
"Kami yakin kerja sama strategis yang didukung oleh investasi dan kekuatan teknologi Grab ini akan memperkuat layanan LinkAja," kata Haryati, kepada wartawan.
Ia mengaku sangat berterima kasih atas kepercayaan dan dukungan dari seluruh pemegang saham dan Kementerian BUMN.
Ia menjelaskan, investasi tahapan Seri B dari Grab, Telkomsel, BRI Venture dan Mandiri Capital ini merupakan wujud kepercayaan atas model bisnis dan pencapaian awal yang telah diraih LinkAja dalam satu tahun sejak berdirinya LinkAja.
"Kami pun tentunya senantiasa membuka peluang kolaborasi bagi investor dan partner lainnya dari berbagai sektor yang memiliki visi dan misi serupa untuk meningkatkan kesejahteraan serta kemandirian masyarakat Indonesia melalui akselerasi inklusi keuangan dan ekonomi," katanya.
Sementara itu, Managing Director of Grab Indonesia, Neneng Goenadi mengatakan kerja sama Grab bersama Kementerian BUMN dan BUMN ini adalah komitmen untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan ekosistem startup di Indonesia.
"Uang tunai masih menjadi alat tukar utama di Indonesia, dan ada jutaan masyarakat yang masih belum terjangkau oleh sistem perbankan tradisional. Kami memilih untuk berinvestasi di LinkAja karena secara bersama kami dapat mengakselerasi tujuan dalam mempercepat inklusi finansial di Indonesia," katanya.
Ia menjelaskan, kolaborasi strategis antara Grab dan LinkAja termasuk ekosistem digital lainnya yakni OVO dan Tokopedia memungkinkan untuk menyediakan beragam layanan cashless bagi semua lapisan masyarakat Indonesia dengan aman, nyaman dan mudah diakses.
Sementara itu, LinkAja saat ini memiliki lebih dari 58 juta pengguna terdaftar, dengan lebih dari 80 persen penggunanya berasal dari kota-kota tier 2 dan 3 di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Direktur Utama LinkAja, Haryati Lawidjaja dalam keterangan persnya di Surabaya mengaku sangat antusias atas bergabungnya Grab sebagai salah satu pemegang saham di LinkAja.
"Kami yakin kerja sama strategis yang didukung oleh investasi dan kekuatan teknologi Grab ini akan memperkuat layanan LinkAja," kata Haryati, kepada wartawan.
Ia mengaku sangat berterima kasih atas kepercayaan dan dukungan dari seluruh pemegang saham dan Kementerian BUMN.
Ia menjelaskan, investasi tahapan Seri B dari Grab, Telkomsel, BRI Venture dan Mandiri Capital ini merupakan wujud kepercayaan atas model bisnis dan pencapaian awal yang telah diraih LinkAja dalam satu tahun sejak berdirinya LinkAja.
"Kami pun tentunya senantiasa membuka peluang kolaborasi bagi investor dan partner lainnya dari berbagai sektor yang memiliki visi dan misi serupa untuk meningkatkan kesejahteraan serta kemandirian masyarakat Indonesia melalui akselerasi inklusi keuangan dan ekonomi," katanya.
Sementara itu, Managing Director of Grab Indonesia, Neneng Goenadi mengatakan kerja sama Grab bersama Kementerian BUMN dan BUMN ini adalah komitmen untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan ekosistem startup di Indonesia.
"Uang tunai masih menjadi alat tukar utama di Indonesia, dan ada jutaan masyarakat yang masih belum terjangkau oleh sistem perbankan tradisional. Kami memilih untuk berinvestasi di LinkAja karena secara bersama kami dapat mengakselerasi tujuan dalam mempercepat inklusi finansial di Indonesia," katanya.
Ia menjelaskan, kolaborasi strategis antara Grab dan LinkAja termasuk ekosistem digital lainnya yakni OVO dan Tokopedia memungkinkan untuk menyediakan beragam layanan cashless bagi semua lapisan masyarakat Indonesia dengan aman, nyaman dan mudah diakses.
Sementara itu, LinkAja saat ini memiliki lebih dari 58 juta pengguna terdaftar, dengan lebih dari 80 persen penggunanya berasal dari kota-kota tier 2 dan 3 di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020