Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di Ponpes Darul Dakwah di Mojokerto, Jawa Timur, akan memberi pelatihan vokasi atau pelatihan untuk penguasaan keahlian terapan tertentu kepada para santri dan warga di sekitar pesantren.
"Fokus pelatihan di BLK ini pada bidang desain komunikasi visual. Akan kami drop peralatan yang dibutuhkan sesuai jurusannya. Kemudian akan mulai pelatihan pada tahun 2021," ujarnya di sela persemaian BLK tersebut, Sabtu.
Ia mengemukakan program pembangunan BLK Komunitas berjalan sejak 2017 dan sampai saat ini sudah berdiri sebanyak 1.113 BLK.
"Jika ditambah dengan 1.000 BLK yang dibangun tahun ini, maka awal tahun nanti sudah ada 2.113 BLK Komunitas di Indonesia. Program ini untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelatihan kerja," ucapnya.
Menurutnya, mayoritas BLK Komunitas ternyata dibangun di lingkungan pondok pesantren yang jumlahnya hampir 2 ribu BLK.
Menaker Ida menambahkan kebijakan ini diambil untuk mengatasi kesenjangan kompetensi kerja antara para santri dengan lulusan pendidikan nonpesantren.
"Kami ingin memberi tambahan peningkatan kompetensi kepada para santri yang selama ini memang para santri konsentrasi pada pengembangan ilmu agama Islam. Agar tidak terjadi kesenjangan kompetensi, maka kami bangun BLK-BLK komunitas," ujarnya.
Ia menjelaskan BLK Komunitas di lingkungan pesantren, diharapkan mampu mencetak para santri menjadi tenaga kerja yang andal dan dapat berkontribusi di pasar kerja.
Terlebih lagi, kata dia, jumlah santri di Indonesia saat ini tergolong besar. Para santri lulusan BLK Komunitas bakal menyumbang peningkatan kualitas SDM pasar kerja Indonesia di era bonus demografi.
"BLK Komunitas ini pelatihan vokasi untuk meningkatkan kompetensi. Tidak hanya kami siapkan untuk masuk ke pasar kerja, tapi juga kami mendorong alumni pelatihan BLK mampu mengembangkan wirausaha mandiri, memiliki kemampuan mengembangkan diri menjadi enterpreneur," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Fokus pelatihan di BLK ini pada bidang desain komunikasi visual. Akan kami drop peralatan yang dibutuhkan sesuai jurusannya. Kemudian akan mulai pelatihan pada tahun 2021," ujarnya di sela persemaian BLK tersebut, Sabtu.
Ia mengemukakan program pembangunan BLK Komunitas berjalan sejak 2017 dan sampai saat ini sudah berdiri sebanyak 1.113 BLK.
"Jika ditambah dengan 1.000 BLK yang dibangun tahun ini, maka awal tahun nanti sudah ada 2.113 BLK Komunitas di Indonesia. Program ini untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelatihan kerja," ucapnya.
Menurutnya, mayoritas BLK Komunitas ternyata dibangun di lingkungan pondok pesantren yang jumlahnya hampir 2 ribu BLK.
Menaker Ida menambahkan kebijakan ini diambil untuk mengatasi kesenjangan kompetensi kerja antara para santri dengan lulusan pendidikan nonpesantren.
"Kami ingin memberi tambahan peningkatan kompetensi kepada para santri yang selama ini memang para santri konsentrasi pada pengembangan ilmu agama Islam. Agar tidak terjadi kesenjangan kompetensi, maka kami bangun BLK-BLK komunitas," ujarnya.
Ia menjelaskan BLK Komunitas di lingkungan pesantren, diharapkan mampu mencetak para santri menjadi tenaga kerja yang andal dan dapat berkontribusi di pasar kerja.
Terlebih lagi, kata dia, jumlah santri di Indonesia saat ini tergolong besar. Para santri lulusan BLK Komunitas bakal menyumbang peningkatan kualitas SDM pasar kerja Indonesia di era bonus demografi.
"BLK Komunitas ini pelatihan vokasi untuk meningkatkan kompetensi. Tidak hanya kami siapkan untuk masuk ke pasar kerja, tapi juga kami mendorong alumni pelatihan BLK mampu mengembangkan wirausaha mandiri, memiliki kemampuan mengembangkan diri menjadi enterpreneur," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020