Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak seluruh insan pers untuk terus menguatkan fungsinya sebagai salah satu pilar demokrasi karena keberhasilan Kabupaten Banyuwangi tidak lepas dari peran pers.

"Keberhasilan dan prestasi Kabupaten Banyuwangi selama ini tidak lepas dari sinergis yang baik antara pers dengan seluruh pemangku kepentingan yang ada," kata Bupati Anas saat membuka seminar "Kampanye Sehat di Media Massa" yang digelar oleh PWI Banyuwangi di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat.

Seminar yang diikuti anggota PWI Banyuwangi ini juga menghadirkan narasumber untuk berbagi wawasan dengan insan pers, yakni Ketua Komisi Penelitian, Pendataan dan Ratifikasi Dewan Pers Indonesia Ahmad Jauhar Tas'an, Ketua PWI Jawa Timur Ainur Rohim, dan Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin.

Ketua PWI Jatim Ainur Rohim menyampaikan perlunya penguatan media massa di tengah media sosial menjadi alternatif orang untuk memperoleh informasi. Bahkan saat pelaksanaan pilkada, media massa harus bisa menjadi marketplace of ideas, yaitu tempat untuk memasarkan ide-ide dari calon pimpinan masyarakat.

"Kenapa harus media massa? Karena di media massa ada proses klarifikasi dan konfirmasi kebenaran yang dilakukan oleh jajaran redaksi. Itu yang membedakan media massa dengan media sosial," ujarnya.

Ainur juga mengingatkan penggunaan media sosial yang berlebihan dalam memberitakan informasi. Apabila tidak diimbangi dengan kebenaran, media sosial akan menimbulkan efek the spiral of silence, yakni orang yang memiliki ide bagus akan malas mengeluarkan gagasannya.

"Dampak lainnya adalah timbulnya fenomena echo chamber yang dapat membuat ekstrimisasi pilihan yang dimiliki seorang netizen. Bermula dari suka atau tidak suka dalam beberapa momen interaksi di media sosial akan menginternalisasi netizen ke arah preferensi ekstrem. Ini berbahaya karena mereka akan cenderung menolak kebenaran," paparnya.

Ketua Komisi Penelitian, Pendataan dan Ratifikasi Dewan Pers Indonesia Ahmad Jauhar Tas'an menceritakan bagaimana Eropa dan negara Skandinavia memberi kesempatan kepada pers untuk memberitakan seluas-luasnya, namun tetap menghadirkan pemberitaan yang bertanggung jawab.

Mereka sudah membuktikan informasi yang sehat mampu mendorong masyarakat untuk mampu mengembangkan diri dengan lebih baik.

"Bupati Anas selalu mengajak media untuk menyampaikan good news is good news tentang Banyuwangi. Ini membuat orang ingin datang ke Banyuwangi dan yang sudah pernah ke Banyuwangi selalu ingin kembali. Itu pentingnya pemberitaan yang sehat," katanya.

Narasumber lainnya dalam seminar yang digelar PWI Banyuwangi, yakni Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin menyoroti tentang perlunya mencari kebenaran informasi.

"Hati-hati dengan berita hoaks, selain ada sanksinya, bagi korban juga berdampak buruk sekali," kata Kapolresta Banyuwangi.

Dalam kesempatan itu juga digelar Konferensi III Persatuan Wartawan Indonesia Banyuwangi, yang hasilnya Syaifuddin Mahmud kembali terpilih sebagai Ketua PWI Banyuwangi periode 2020-2023.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020