PT Jasa Raharja Perwakilan Madiun, Jawa Timur, memfasilitasi pemeriksaan rapid test atau tes cepat deteksi COVID-19 untuk para sopir dan kru bus PO Damri Ponorogo.
Kepala Perwakilan Jasa Raharja Madiun Adhitya Angga Dewa mengatakan tes cepat terhadap para sopir dan kru bus tersebut dilakukan guna mengantisipasi penyebaran COVID-19.
"Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung program pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19. Adapun, rapid test dilakukan pada Rabu 21 Oktober 2020," ujar Adhitya Angga Dewa dalam keterangannya di Madiun, Kamis.
Menurut dia, sejak pandemi COVID-19 mewabah, PT Jasa Raharja secara aktif melakukan tindakan preventif untuk mengantisipasi pencegahan penyebaran COVID-19, seperti pembagian masker dan APD lainnya.
"Kali ini kegiatan rapid test ditujukan kepada sopir dan kru bus. Hal itu mengingat profesi mereka menuntut untuk berpindah dari satu kota ke kota lain dan berinteraksi dengan banyak orang," kata dia.
Adapun jumlah sopir dan kru bus yang mengikuti kegiatan tes cepat tersebut mencapai 23 orang. Hasilnya, semua dinyatakan nonreaktif.
Pihaknya berharap pelaksanaan tes cepat tersebut juga untuk lebih memberikan rasa aman kepada calon penumpang bus sehingga penumpang lebih nyaman beraktivitas menggunakan jasa angkutan bus.
Selain itu, lanjut Adhitya Angga Dewa, kegiatan tes cepat tersebut juga bertujuan sebagai proses pelacakan awal untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 yang masih terus bertambah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Kepala Perwakilan Jasa Raharja Madiun Adhitya Angga Dewa mengatakan tes cepat terhadap para sopir dan kru bus tersebut dilakukan guna mengantisipasi penyebaran COVID-19.
"Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung program pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19. Adapun, rapid test dilakukan pada Rabu 21 Oktober 2020," ujar Adhitya Angga Dewa dalam keterangannya di Madiun, Kamis.
Menurut dia, sejak pandemi COVID-19 mewabah, PT Jasa Raharja secara aktif melakukan tindakan preventif untuk mengantisipasi pencegahan penyebaran COVID-19, seperti pembagian masker dan APD lainnya.
"Kali ini kegiatan rapid test ditujukan kepada sopir dan kru bus. Hal itu mengingat profesi mereka menuntut untuk berpindah dari satu kota ke kota lain dan berinteraksi dengan banyak orang," kata dia.
Adapun jumlah sopir dan kru bus yang mengikuti kegiatan tes cepat tersebut mencapai 23 orang. Hasilnya, semua dinyatakan nonreaktif.
Pihaknya berharap pelaksanaan tes cepat tersebut juga untuk lebih memberikan rasa aman kepada calon penumpang bus sehingga penumpang lebih nyaman beraktivitas menggunakan jasa angkutan bus.
Selain itu, lanjut Adhitya Angga Dewa, kegiatan tes cepat tersebut juga bertujuan sebagai proses pelacakan awal untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 yang masih terus bertambah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020