Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo mendatangi sejumlah kios dan gudang di wilayah Kabupaten Boyolali, Kota Surakarta, serta Kabupaten Sukoharjo dan Klaten, Jawa Tengah, untuk memastikan kesiapan menghadapi musim tanam Oktober 2020 - Maret 2021.

"Blusukan kali ini dalam rangka memastikan kesiapan gudang dan kios dalam menghadapi musim tanam Oktober-Maret," kata Dwi Satriyo dalam keterangan persnya yang diterima di Gresik, Jatim, Kamis.

Dwi menjelaskan kios dan gudang di wilayah Jawa Tengah sengaja didatangi karena merupakan daerah penghasil padi terbesar nasional, mengalahkan Jawa Timur dan Jawa Barat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, luasan lahan panen di Jateng mencapai 1.678.479 hektare (ha) dan menghasilkan sebesar padi 9,7 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara 5,5 juta ton beras, selain itu, beberapa kabupaten di eks karesidenan Surakarta dikenal sebagai segi emas penghasil beras, karena tingginya produktivitas padi yang dihasilkan.

"Jawa Tengah harus mendapatkan kawalan ekstra pada saat menghadapi musim tanam kedua tahun 2020, apalagi musim tanam kali ini berlangsung di tengah wabah COVID-19," kata Dwi.

Dwi mengatakan, per hari ini stok pupuk bersubsidi Petrokimia Gresik secara nasional sebesar 646.079 ton, melebihi ketentuan minimum pemerintah (172.288 ton). Stok tersebut terdiri dari Pupuk Urea 74.215 ton, ZA 73.224 ton, SP-36 117.549 ton, Phonska 297.550 ton, dan Petroganik 83.541 ton.

Dari total stok tersebut, untuk Provinsi Jawa Tengah sebesar 59.912 ton, dengan rincian ZA 6.132 ton, SP-36 9.209 ton, NPK Phonska 35.839 ton dan Petroganik 8.732 ton (khusus pupuk Urea untuk provinsi Jateng menjadi tanggung jawab penyaluran PT Pupuk Sriwijaya).

“Kewajiban dari Petrokimia adalah menyediakan dan menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai penugasan pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan nasional,” ujar Dwi Satriyo.

Ia berharap, dengan melakukan pemantauan kios dan gudang, produktivitas pertanian akan terjaga, dan mendongkrak kesejahteraan petani serta menjaga ketahanan pangan nasional.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020