Mantan fotografer Persebaya Jonathan Yohvinno menyesalkan sejumlah foto hasil karyanya dipakai Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tanpa izin untuk kepentingan Pilkada Surabaya 2020.

Jonathan Yohvinno melalui akun media sosialnya di Surabaya, Rabu, menulis ada beberapa foto yang diunggah Eri Cahyadi di media sosial yang justru tidak pernah diunggah Vino di akun media sosialnya.

"Beberapa hari terakhir saya mendapatkan banyak sekali pesan dari rekan-rekan di Surabaya. Pesan tersebut menanyakan perihal foto di atas. Jujur saya tidak tahu menahu soal foto tersebut karena seingat saya waktu itu saya diminta foto oleh salah satu staf Persebaya yang tujuannya untuk report ke Pemkot Surabaya," tulis Vino sambil merepost unggahan dari akun Eri Cahyadi (@ericahyadi_).

Vino tercatat menjadi ofisial Persebaya sejak 2018. Ia mengawali karir sebagai fotografer sampai kemudian dipercaya sebagai media officer. Kini, Vino keluar dari Persebaya dan berkarir di Jakarta.

"Ternyata sekarang saya tahu, foto tersebut diunggah di Instagram pribadi tanpa izin dari saya maupun Persebaya. Sekarang saya sudah tidak di Persebaya, jadi seluruh karya saya selama bekerja di Persebaya adalah properti Persebaya. Seperti halnya saya meluruskan ketika ada akun fanbase yang memasang foto saya dan Persebaya tanpa izin. Mohon Pak @ericahyadi_ juga meminta izin kepada @officialpersebaya untuk memasang foto itu. Mohon pencerahannya Pak Eri," lanjut Vino.

Penjelasan Vino di stories IG-nya itu tentu mengingatkan publik akan perseteruan Bonek dan Eri Cahyadi. Mantan Kepala Bappeko Surabaya itu pernah menjanjikan Lapangan Karanggayam untuk kompetisi internal Persebaya, tapi malah diusir dari sana. Padahal, itu adalah kawah candradimuka pemain-pemain muda Persebaya. 

Persebaya pun tidak pernah bisa berlatih di Stadion Gelora 10 Nopember saat Eri Cahyadi menjabat sebagai kepala Bappeko. Padahal, stadion yang dikenal dengan Stadion Tambaksari itu adalah markas legendaris Bajol Ijo.

Menanggapi hal itu, salah satu jubir Paslon Eri Cahyadi dan Armuji, Ahmad Hidayat, mengatakan bahwa foto tersebut diterima oleh pihak Eri Cahyadi secara langsung dari manajemen Persebaya. Eri Cahyadi diberi foto dalam kapasitas sebagai kepala Bappeko Surabaya. 

"Pemberian foto oleh manajemen Persebaya dilakukan tanpa perantara siapapun," katanya.

Manajemen Persebaya, lanjut dia, memberikan foto itu agar bisa diunggah oleh Eri Cahyadi di akun pribadi sebagai bentuk dukungan bagi Persebaya yang sedang bertanding di turnamen pada 7 Maret 2019, yang artinya lebih dari setahun lalu alias jauh sebelum pencalonan Eri Cahyadi dalam Pilkada Surabaya. 

"Jadi unggahan tersebut bukan dalam rangka kampanye," ujarnya.

Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 1 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI.

Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.

Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020