Tes seleksi kompetensi bidang (SKB) untuk penerimaan calon pegawai negeri sipil atau CPNS formasi 2019 di Kota Probolinggo, Jawa Timur, digelar dengan protokol kesehatan ketat di GOR Kedopok kota setempat, Sabtu.
Kepala Kantor Regional II Badan Kepegawaian Negara (BKN) Surabaya Tauchid Djatmiko didampingi Sekda Kota Probolinggo Ninik Ira Wibawati, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Probolinggo Gogol Sudjarwo dan Kepala Bagian Pemerintahan Pudi Adji memantau pelaksanaan tes SKB yang sempat tertunda akibat pandemi COVID-19.
"Pelaksanaan tes SKB CPNS tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena situasi dan kondisi di tengah wabah pandemi membuat agenda perekrutan calon pegawai dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan," kata Kepala Kantor Regional II Badan Kepegawaian Negara (BKN) Surabaya Tauchid Djatmiko di Kota Probolinggo.
Seluruh peserta wajib menggunakan masker dan face shield saat berada di ruangan tes SKB, serta jarak antara satu peserta dengan peserta lain sudah diatur, sehingga tidak berdekatan.
Jumlah peserta yang mengikuti SKB Penerimaan CPNS formasi tahun 2019 di lingkungan Kota Probolinggo sebanyak 120 orang per sesi yang dimulai pukul 08.30 WIB untuk sesi pertama.
Kemudian, dilanjutkan sesi kedua pukul 11.30 WIB dan pukul 14.30 WIB untuk pelaksanaan sesi terakhir. Dimana sebelum memasuki ruang ujian, masing-masing peserta harus melakukan registrasi terlebih dahulu.
Kepala BKPSDM Kota Probolinggo Gogol Sudjarwo mengatakan total peserta SKB CPNS formasi 2019 yang mengikuti seleksi berbasis Computer Assisted Test (CAT) BKN sebanyak 361 orang, namun jumlah itu tidak termasuk mereka yang mengikuti SKB di luar Kota Probolinggo.
"Ada 14 peserta lain yang melakukan tes SKB di luar kota, tepatnya di kantor regional terdekat dengan domisili mereka, seperti Bandung, Yogyakarta, Denpasar, Mataram, Palembang, Semarang, Serang, bahkan ada yang di Jakarta, yakni di BKN Pusat," katanya.
Menurutnya, peserta yang tidak hadir atau terlambat mengikuti tes SKB otomatis gugur secara sistem, karena SKB merupakan tes yang berpengaruh bagi seseorang yang mengikuti seleksi CPNS, sebab bobot nilai SKB adalah 60 persen, sedangkan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) 40 persen.
Sementara Sekda Kota Probolinggo Ninik Ira Wibawati mengingatkan peserta untuk percaya diri dan tenang dalam mengisi soal-soal ujian yang ada, serta tidak mudah percaya pada oknum yang menawarkan, bisa meluluskan peserta ke jenjang berikutnya dalam perekrutan CPNS dengan imbalan-imbalan tertentu.
"Itu hoaks ya. Jangan mudah terpedaya pada hal-hal seperti itu. Percaya diri, tenang dan pasrah saja karena perekrutan pegawai dilakukan tanpa adanya pungutan apapun," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Kepala Kantor Regional II Badan Kepegawaian Negara (BKN) Surabaya Tauchid Djatmiko didampingi Sekda Kota Probolinggo Ninik Ira Wibawati, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Probolinggo Gogol Sudjarwo dan Kepala Bagian Pemerintahan Pudi Adji memantau pelaksanaan tes SKB yang sempat tertunda akibat pandemi COVID-19.
"Pelaksanaan tes SKB CPNS tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena situasi dan kondisi di tengah wabah pandemi membuat agenda perekrutan calon pegawai dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan," kata Kepala Kantor Regional II Badan Kepegawaian Negara (BKN) Surabaya Tauchid Djatmiko di Kota Probolinggo.
Seluruh peserta wajib menggunakan masker dan face shield saat berada di ruangan tes SKB, serta jarak antara satu peserta dengan peserta lain sudah diatur, sehingga tidak berdekatan.
Jumlah peserta yang mengikuti SKB Penerimaan CPNS formasi tahun 2019 di lingkungan Kota Probolinggo sebanyak 120 orang per sesi yang dimulai pukul 08.30 WIB untuk sesi pertama.
Kemudian, dilanjutkan sesi kedua pukul 11.30 WIB dan pukul 14.30 WIB untuk pelaksanaan sesi terakhir. Dimana sebelum memasuki ruang ujian, masing-masing peserta harus melakukan registrasi terlebih dahulu.
Kepala BKPSDM Kota Probolinggo Gogol Sudjarwo mengatakan total peserta SKB CPNS formasi 2019 yang mengikuti seleksi berbasis Computer Assisted Test (CAT) BKN sebanyak 361 orang, namun jumlah itu tidak termasuk mereka yang mengikuti SKB di luar Kota Probolinggo.
"Ada 14 peserta lain yang melakukan tes SKB di luar kota, tepatnya di kantor regional terdekat dengan domisili mereka, seperti Bandung, Yogyakarta, Denpasar, Mataram, Palembang, Semarang, Serang, bahkan ada yang di Jakarta, yakni di BKN Pusat," katanya.
Menurutnya, peserta yang tidak hadir atau terlambat mengikuti tes SKB otomatis gugur secara sistem, karena SKB merupakan tes yang berpengaruh bagi seseorang yang mengikuti seleksi CPNS, sebab bobot nilai SKB adalah 60 persen, sedangkan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) 40 persen.
Sementara Sekda Kota Probolinggo Ninik Ira Wibawati mengingatkan peserta untuk percaya diri dan tenang dalam mengisi soal-soal ujian yang ada, serta tidak mudah percaya pada oknum yang menawarkan, bisa meluluskan peserta ke jenjang berikutnya dalam perekrutan CPNS dengan imbalan-imbalan tertentu.
"Itu hoaks ya. Jangan mudah terpedaya pada hal-hal seperti itu. Percaya diri, tenang dan pasrah saja karena perekrutan pegawai dilakukan tanpa adanya pungutan apapun," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020