Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember Hestu Wibowo mengatakan kegiatan peragaan busana batik dalam Road to Festival Syariah (Fesyar) 2020  diharapkan dapat membangkitkan semangat UMKM lokal untuk tetap berkarya selama pandemi COVID-19.

Kegiatan peragaan busana batik secara virtual tersebut menampilkan 25 karya perajin batik Jember bekerja sama dengan desainer asal Surabaya Geraldus Sugeng yang berlangsung di Aula Kantor BI Jember, Jawa Timur, Jumat malam.

"Kegiatan peragaan busana batik diharapkan menjadi trigger untuk mengangkat semangat UMKM batik untuk bangkit kembali dan produktif di tengah pandemi COVID-19," kata Hestu Wibowo.

Menurutnya, potensi Indonesia menjadi kiblat busana muslim dunia cukup besar, sehingga BI Jember menggelar peragaan busana batik muslim dalam rangkaian Road to Fesyar 2020 dan merupakan tindak lanjut pada Fesyar tahun sebelumnya.

"Berdasarkan data dari Kementerian, para penggiat UMKM di sektor fesyen terdampak pandemi omzet penjualannya menurun hampir 90 persen, sehingga kami mencoba untuk memicu mereka untuk tetap survive pada masa sulit ini," katanya.

Dalam Fesyar 2020, menampilkan karya 25 busana batik dari beberapa kecamatan di Kabupaten Jember, hasil seleksi desainer asal Surabaya Geraldus Sugeng.

"Dari 25 karya batik itu akan dipilih tiga untuk diikutkan pada acara peragaan busana New York Couture Fashion Week, sehingga kami bantu UMKM batik di Jember untuk masuk pasar dunia internasional," katanya.

Ia berharap UMKM batik bisa tetap eksis karena merupakan salah satu ekonomi kreatif yang memiliki warisan budaya, sehingga diharapkan UMKM batik bisa tetap semangat untuk produktif terutama di Kabupaten Jember selama pandemi.

 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020