Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Madiun, Jawa Timur, menggelar uji kompetensi batik tulis bagi para perajin batik yang ada di kota setempat untuk mendapatkan sertifikasi agar karya-karyanya diakui.
Ketua Dekranasda Kota Madiun Yuni Setyawati Maidi mengatakan uji kompetensi tersebut dilakukan dengan menggandeng Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI.
"Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas perajin batik tulis di Kota Madiun. Semakin bagus kualitasnya, maka akan semakin banyak orang yang menyukai dan semakin mudah memasarkannya," ujar Yuni di Madiun, Rabu.
Dalam uji kompetensi tersebut, perajin batik setempat yang telah terdata, mendapatkan materi seputar membatik. Para perajin juga secara langsung dituntut untuk unjuk keterampilannya dalam hal membatik. Mulai dari membuat pola, memilih warna, hingga mencanting dengan malam yang telah disediakan oleh pihak penyelenggara.
Pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut dari Kemenperin. Sebab, semakin banyak perajin batik yang tersertifikasi, maka semakin diakui karya-karyanya, terlebih bagi batik lokal.
Menurutnya, para perajin batik lokal juga memiliki potensi yang layak dikembangkan. Terlebih mereka memiliki motif yang khas yang mampu menjadi keunggulan bersaing.
"Apalagi tiap kelurahan di Kota Madiun punya ciri khas yang bisa ditonjolkan. Seperti Kelurahan Tawangrejo yang terkenal dengan kangkung dan ikan koi. Itu bisa jadi ciri khas untuk motif batiknya," jelasnya.
Melalui kegiatan tersebut pihaknya berharap, tak hanya kuantitas pemilik sertifikasi yang bertambah, namun juga harus diikuti dengan kualitas karya dari para perajin batik.
"Prinsipnya kami Dekranasda dan pemerintah daerah terus memfasilitasi para perajin Kota Madiun untuk bisa berkembang dan memajukan usahanya," kata Yuni. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Ketua Dekranasda Kota Madiun Yuni Setyawati Maidi mengatakan uji kompetensi tersebut dilakukan dengan menggandeng Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI.
"Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas perajin batik tulis di Kota Madiun. Semakin bagus kualitasnya, maka akan semakin banyak orang yang menyukai dan semakin mudah memasarkannya," ujar Yuni di Madiun, Rabu.
Dalam uji kompetensi tersebut, perajin batik setempat yang telah terdata, mendapatkan materi seputar membatik. Para perajin juga secara langsung dituntut untuk unjuk keterampilannya dalam hal membatik. Mulai dari membuat pola, memilih warna, hingga mencanting dengan malam yang telah disediakan oleh pihak penyelenggara.
Pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut dari Kemenperin. Sebab, semakin banyak perajin batik yang tersertifikasi, maka semakin diakui karya-karyanya, terlebih bagi batik lokal.
Menurutnya, para perajin batik lokal juga memiliki potensi yang layak dikembangkan. Terlebih mereka memiliki motif yang khas yang mampu menjadi keunggulan bersaing.
"Apalagi tiap kelurahan di Kota Madiun punya ciri khas yang bisa ditonjolkan. Seperti Kelurahan Tawangrejo yang terkenal dengan kangkung dan ikan koi. Itu bisa jadi ciri khas untuk motif batiknya," jelasnya.
Melalui kegiatan tersebut pihaknya berharap, tak hanya kuantitas pemilik sertifikasi yang bertambah, namun juga harus diikuti dengan kualitas karya dari para perajin batik.
"Prinsipnya kami Dekranasda dan pemerintah daerah terus memfasilitasi para perajin Kota Madiun untuk bisa berkembang dan memajukan usahanya," kata Yuni. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020