Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tri Rismaharini meminta jajaran pengurus DPC PDIP Surabaya untuk meningkatkan perolehan kursi di DPRD setempat pada Pemilu 2024 minimal 50 persen.
"Saya bilang kepada Pak Adi (Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono) jangan sampai turun, minimal 50 persen. Banteng tidak boleh stres, banteng itu nyerunduk," kata Tri Rismaharini pada acara Rakercapsus PDIP terkait Pilkada Surabaya 2020 di Kantor DPD PDIP Jatim, Kota Surabaya, Minggu.
Risma menyebutkan dari 50 kursi di DPRD Surabaya, PDIP mendapat 15 kursi, sedangkan sisanya partai lain.
"Menurut saya, itu karena berjuangnya saat mau pertandingan saja," kata Risma yang juga menjabat Wali Kota Surabaya ini.
Ia menyebut nama Sukadar, pengurus PDIP Surabaya, yang sukses membangun relasi jauh-jauh hari sehingga menjadi anggota DPRD.
"Itu Cak Kadar, modal bangun pagi, sering menemani saya saat turun di lapangan, sekarang sudah jadi anggota dewan," ujarnya.
Untuk itu, Risma menekankan kepada semua pengurus PDIP baik di DPC, anak cabang, ranting, dan anak ranting untuk sering turun ke lapangan menyapa masyarakat.
"Kalau tidak sekarang mengenalkan diri, pada Pemilu 2024, bisa kecolongan," ujarnya.
Selain itu, Risma juga mengingatkan anggota DPRD Surabaya dari PDIP agar bisa mempertahankan kursi tersebut.
"Ayo ditambah kursinya. Kebangetan kalau tidak ditambah," katanya.
Menurut Risma, banyak programnya yang bisa digunakan orang lain untuk kampanye.
"Jadi jangan diam saja, kalau saya turun, ikut turun, pasti saya sapa," katanya.
Bahkan, Risma mempersilakan dirinya dimanfaatkan untuk kepentingan kampanye.
"Di daerah lain, seperti Papua dan Aceh, saya diminta kampanye, masak di sini tidak ada yang memanfaatkan. Ayo manfaatkan saya. Saya tahu caranya kampanye," katanya.
Menurut Risma, kalau posisi PDIP kuat, semua program bisa dilaksanakan untuk kepentingan warga yang lebih sejahtera.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Saya bilang kepada Pak Adi (Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono) jangan sampai turun, minimal 50 persen. Banteng tidak boleh stres, banteng itu nyerunduk," kata Tri Rismaharini pada acara Rakercapsus PDIP terkait Pilkada Surabaya 2020 di Kantor DPD PDIP Jatim, Kota Surabaya, Minggu.
Risma menyebutkan dari 50 kursi di DPRD Surabaya, PDIP mendapat 15 kursi, sedangkan sisanya partai lain.
"Menurut saya, itu karena berjuangnya saat mau pertandingan saja," kata Risma yang juga menjabat Wali Kota Surabaya ini.
Ia menyebut nama Sukadar, pengurus PDIP Surabaya, yang sukses membangun relasi jauh-jauh hari sehingga menjadi anggota DPRD.
"Itu Cak Kadar, modal bangun pagi, sering menemani saya saat turun di lapangan, sekarang sudah jadi anggota dewan," ujarnya.
Untuk itu, Risma menekankan kepada semua pengurus PDIP baik di DPC, anak cabang, ranting, dan anak ranting untuk sering turun ke lapangan menyapa masyarakat.
"Kalau tidak sekarang mengenalkan diri, pada Pemilu 2024, bisa kecolongan," ujarnya.
Selain itu, Risma juga mengingatkan anggota DPRD Surabaya dari PDIP agar bisa mempertahankan kursi tersebut.
"Ayo ditambah kursinya. Kebangetan kalau tidak ditambah," katanya.
Menurut Risma, banyak programnya yang bisa digunakan orang lain untuk kampanye.
"Jadi jangan diam saja, kalau saya turun, ikut turun, pasti saya sapa," katanya.
Bahkan, Risma mempersilakan dirinya dimanfaatkan untuk kepentingan kampanye.
"Di daerah lain, seperti Papua dan Aceh, saya diminta kampanye, masak di sini tidak ada yang memanfaatkan. Ayo manfaatkan saya. Saya tahu caranya kampanye," katanya.
Menurut Risma, kalau posisi PDIP kuat, semua program bisa dilaksanakan untuk kepentingan warga yang lebih sejahtera.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020