Lima anggota Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya beserta seluruh pegawai dan staf lembaga itu menjalani swab test setelah salah satu bakal Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin dinyatakan positif COVID-19. 

"Semua akan di-swab secara berkala," kata Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi saat dihubungi wartawan di Surabaya, Jumat.

Hanya saja, Nur Syamsi membantah jika swab atau tes usap yang dilakukan beberapa hari ini karena adanya pasangan calon (paslon) yang positif COVID-19.

Menurut Syamsi, tes usap ini bukan program mendadak melainkan bagian tindak lanjut kegiatan tes cepat yang dilakukan secara berkala. Perencanaan tes usap sudah memutuskan dalam rapat tiga pekan lalu.

"Kebetulan saja kegiatan ini baru bisa dilakukan sekarang. Jadi, tidak ada hubungannya dengan paslon yang positif COVID-19 dan infonya beredar di media," ujarnya.

Nur Syamsi mengatakan hasil tes cepat dianggap sebagian besar orang kurang valid sehingga KPU Surabaya memutuskan juga dilakukan swab test. 

Ia mengatakan ada sekitar 42 orang yang bertugas di KPU Surabaya menjalani tes usap secara berkala. 

"Yang sudah ikut swab hari ini ada dua orang. Saya tidak tahu perkembangan persisnya," katanya.

Bakal Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin beberapa saat sebelumnya mengakui sempat dinyatakan positif COVID-19 pada 29 Agustus 2020. Machfud langsung melakukan isolasi mandiri dan mengonsumsi obat selama seminggu.  

"Pada 5 September, saya swab lagi dan dinyatakan negatif," katanya. 

Mengetahui dirinya negatif, kemudian pada 6 September, Machfud Arifin memaksakan diri berangkat ke KPU Surabaya guna mendaftar sebagai bakal pasangan calon peserta Pilkada 2020. 

Hanya saja, saat menjalani swab test yang digelar KPU Surabaya di Graha Amerta RSUD dr.Soetomo pada Senin (7/9), Machfud Arifin dinyatakan kembali positif COVID-19.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020