Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, melakukan pengeboran sumur di 194 titik di wilayah itu guna memenuhi kebutuhan air bersih warga yang tinggal di desa-desa rawan kekeringan dan kekurangan air bersih.
Menurut Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kabupaten Pamekasan, Muharram di Pamekasan, Kamis, jumlah sumur di 194 titik itu sejak Bupati Baddrut Tamam menjabat sebagai Bupati Pamekasan sejak 2018.
"Pada tahun 2018 pengeboran kami lakukan di 68 lokasi dan tahun 2019 ada 61 lokasi yang tersebar di 13 kecamatan di Pamekasan," kata Muharram.
Program penyediaan air bersih melalui bantuan sumur bor ini bekerja sama dengan PT Prisma. Penentuan titik lokasi yang memiliki potensi air dilakukan melalui sistem geolistrik.
Berkat bantuan sumur bor pemkab melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman ini, jumlah desa yang rawan kekeringan dan kekurangan air bersih berkurang.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan, bahwa kekeringan yang melanda Pamekasan pada tahun 2019 lalu sebanyak 325 dusun di 82 desa yang tersebar di 11 kecamatan.
Tahun ini, kekeringan di Kabupaten Pamekasan menurun dari tahun sebelumnya yakni, terdapat hanya di 311 dusun di 77 desa yang tersebar di 11 kecamatan, dari total 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Pamekasan.
"Kami juga berkoordinasi dengan BPBD Pemkab Pamekasan setiap hendak melakukan pengeboran dengan tujuan agar bantuan ini tepat sasaran," kata Muharram, menjelaskan.
Selain berkoordinasi dengan BPBD Pemkab Pamekasan, DPKP juga berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa sebagai upaya untuk mengingkronkan usulan program pembangunan dari masing-masing kepala desa.
"Karena ada desa yang melakukan pengeboran sendiri dengan menggunakan Anggaran dan Pendapatan Belanja Desa (APBDes)," kata Muharram.
Bagi desa yang telah melakukan pengeboran sendiri, maka bantuan sumor bor ini dialikan ke desa lain yang lebih membutuhkan. "Dengan cara seperti itu, maka bantuan sumor bor ini akan lebih efektif," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Menurut Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kabupaten Pamekasan, Muharram di Pamekasan, Kamis, jumlah sumur di 194 titik itu sejak Bupati Baddrut Tamam menjabat sebagai Bupati Pamekasan sejak 2018.
"Pada tahun 2018 pengeboran kami lakukan di 68 lokasi dan tahun 2019 ada 61 lokasi yang tersebar di 13 kecamatan di Pamekasan," kata Muharram.
Program penyediaan air bersih melalui bantuan sumur bor ini bekerja sama dengan PT Prisma. Penentuan titik lokasi yang memiliki potensi air dilakukan melalui sistem geolistrik.
Berkat bantuan sumur bor pemkab melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman ini, jumlah desa yang rawan kekeringan dan kekurangan air bersih berkurang.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan, bahwa kekeringan yang melanda Pamekasan pada tahun 2019 lalu sebanyak 325 dusun di 82 desa yang tersebar di 11 kecamatan.
Tahun ini, kekeringan di Kabupaten Pamekasan menurun dari tahun sebelumnya yakni, terdapat hanya di 311 dusun di 77 desa yang tersebar di 11 kecamatan, dari total 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Pamekasan.
"Kami juga berkoordinasi dengan BPBD Pemkab Pamekasan setiap hendak melakukan pengeboran dengan tujuan agar bantuan ini tepat sasaran," kata Muharram, menjelaskan.
Selain berkoordinasi dengan BPBD Pemkab Pamekasan, DPKP juga berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa sebagai upaya untuk mengingkronkan usulan program pembangunan dari masing-masing kepala desa.
"Karena ada desa yang melakukan pengeboran sendiri dengan menggunakan Anggaran dan Pendapatan Belanja Desa (APBDes)," kata Muharram.
Bagi desa yang telah melakukan pengeboran sendiri, maka bantuan sumor bor ini dialikan ke desa lain yang lebih membutuhkan. "Dengan cara seperti itu, maka bantuan sumor bor ini akan lebih efektif," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020