PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) menyalurkan beasiswa pendidikan senilai Rp450 juta untuk membantu siswa-siswi dari keluarga berpenghasilan rendah di Kota Surabaya.

Direktur Utama PT SIER Fattah Hidayat mengatakan bantuan beasiswa itu diberikan melalui Pemkot Surabaya selama tiga tahun berturut-turut dengan masing-masing senilai Rp150 juta per tahun.

"Kami berharap beasiswa ini dapat berguna dan bisa tersalurkan dengan baik serta tepat sasaran," kata Fattah Hidayat saat penyerahan beasiswa di Balai Kota Surabaya, Senin.

Kerja sama sejumlah perusahaan dan Pemkot Surabaya dalam penyaluran beasiswa ini untuk menunjang pendidikan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama SMP) di wilayah Surabaya, khususnya bagi siswa dari keluarga yang masuk kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Total donasi yang terkumpul dari para partisipan, baik perusahaan maupun lembaga lainnya sejumlah lebih dari Rp3 miliar.

"Atas nama anak-anak, saya mengucapkan banyak terima kasih," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini usai menandatangani MoU CSR beasiswa pendidikan.

Risma mengatakan pihaknya setiap bulan mengajak pegawai di Pemerintah Kota Surabaya untuk mengumpulkan uang yang dijadikan semacam zakat. Ketika sudah terkumpul, uang ini yang digunakan untuk memberi bantuan kepada daerah lain yang terkena bencana alam.

Dari uang itu, lanjut Risma, terkadang juga digunakan untuk membiayai anak-anak yang putus sekolah. Namun begitu, saat ini uang tersebut digunakan membiayai penanganan COVID-19, terutama yang sedang melakukan isolasi mandiri.

"Biasanya kami menggunakan uang itu untuk membiayai mereka (siswa) atau kadang untuk untuk membantu daerah lain ketika ada bencana," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo mengatakan berdasarkan data MBR yang tercatat, ada sekitar 13 ribu anak yang menerima intervensi bantuan berupa beasiswa itu. Mereka adalah siswa keluarga MBR jenjang SMP.

"Jadi, intervensi ini untuk anak-anak yang masuk ke SMP. Kemudian yang kedua melalui sekolah mitra warga. Jadi, kalau dari mereka ada yang bersekolah di swasta mereka sudah tidak perlu bayar lagi," kata Supomo.

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020