Dokter spesialis anak Dr. dr. Tubagus Rachmat Sentika, SpA, MARS, mengatakan anak-anak di bawah dua tahun yang sering diberikan kental manis akan mengakibatkan kekerdilan (stunting).

"Perkembangan dan pertumbuhan otak serta sarafnya juga terganggu, termasuk tingkat kecerdasan yang rendah," ujarnya dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Surabaya, Senin.

Menurut dia, kental manis memiliki kandungan protein yang rendah sehingga diharapkan tidak sampai dikonsumsi oleh balita atau bayi di bawah usia lima tahun.

Itu artinya, kata dia, anak yang masih berusia hingga lima tahun juga tidak boleh mengkonsumsi kental manis dan bukan bayi hingga usia 12 bulan saja.

Baca juga: Bahaya SKM dikonsumsi anak, Puskesmas diminta terus sosialisasi

Baca juga: Gubernur Khofifah: Jangan sertakan susu kental manis untuk bayi di produk bansos

Sementara itu, Guru Besar FKUI-RSCM Prof. Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K) menerangkan ibarat prosesor komputer, otak manusia adalah hardware, maka stimulasi adalah software-nya.

Keduanya, lanjut dia, sama-sama dibutuhkan untuk mencapai pembelajaran yang maksimal, dan semua membutuhkan asupan nutrisi yang baik.

"Intervensi nutrisi yang paling dibutuhkan oleh anak berusia di bawah 2 tahun adalah protein hewani, bukan tumbuh-tumbuhan seperti daun kelor ataupun zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral," katanya.

Pada anak, kondisi kerdil akan menyebabkan perkembangan yang terlambat, fungsi kognitif yang menurun, serta kegagalan sistem imun. 

Sedangkan pada saat anak sudah dewasa, anak rentan mengalami obesitas, penyakit jantung, hipertensi, osteoporosis, dan penyakit degeneratif lainnya.

Peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB), Dodik Briawan mengatakan kadar gula dalam kental manis tidak cocok dikonsumsi oleh anak-anak secara rutin.

"Kandungan isi kental manis jauh dari susu sebenarnya," ucapnya.

Baca juga: Riset menemukan peningkatan gizi buruk pada anak akibat konsumsi krimer

Setiap satu sendok makan kental manis mengandung 2-5,5 gram lemak jenuh, yang memiliki dampak negatif bagi kesehatan kardiovaskular.

Sedangkan protein hanya sebesar 1,5 gram, lalu 54 mg kalsium, 36 mg potasium, 5 mg magnesium, 56 IU vitamin A, dan sejumlah kecil vitamin serta mineral lainnya dalam satu sendok makan. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020