Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa, mulai meyerahkan insentif kepada tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk tahap pertama Maret hingga Mei 2020 senilai Rp3,9 miliar.
Anggaran Rp3,9 miliar tersebut merupakan insentif tahap pertama dari APBD dan pada tahap berikutnya telah disiapkan Rp10,9 miliar termasuk dari APBN, dan sehingga total Rp14,8 miliar.
"Tentu saja insentif ini tidak sebanding dengan dedikasi bapak/ibu tenaga medis serta tenaga kesehatan. Sekali lagi kami ucapkan beribu terima kasih. Semoga dedikasi bapak/ibu menjadi ibadah yang diganjar berkah," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, saat penyerahan insentif secara simbolis kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Selasa.
Ia mengemukakan, dedikasi para tenaga medis dan tenaga kesehatan sungguh luar biasa dalam menghadapi pandemi COVID-19, dan mereka tak hanya mengabdi di fasilitas kesehatan, tapi juga berdedikasi dengan membantu penyiapan protokol kesehatan di rumah ibadah, pesantren, rumah makan, hingga destinasi wisata.
Azwar Anas juga meminta kepada para tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk turut mengampanyekan kesehatan keluarga.
"Saat ini pemerintah pusat hingga daerah secara tegas menyatakan bahwa kunci penanganan COVID-19 baik dari sisi kesehatan maupun sosial-ekonomi adalah pemberdayaan keluarga. Keluarga adalah hulu sekaligus hilir dari semua program penanganan COVID-19," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dr Widji Lestariono mengatakan insentif bagi tenaga kesehatan ini diberikan secara bertahap. Setelah Maret hingga Mei senilai Rp3,9 miliar yang secara simbolis diserahkan hari ini, juga disiapkan anggaran Rp10,9 miliar untuk Juni hingga Desember 2020.
"Besaran yang diterima tenaga medis bervariasi, ini untuk memberikan suntikan semangat kepada tenaga kesehatan selama pandemi," ujarnya.
Selain insentif berupa uang, selama ini Pemkab Banyuwangi juga memberi tambahan nutrisi untuk ribuan tenaga kesehatan yang terus bertugas di masa pandemi COVID-19. Tambahan nutrisi berupa telur, buah, roti dan susu yang diberikan setiap hari dengan dana total mencapai Rp1,7 miliar. (*)Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa, mulai meyerahkan insentif kepada tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk tahap pertama Maret hingga Mei 2020 senilai total Rp3,9 miliar.
Anggaran Rp3,9 miliar tersebut merupakan insentif tahap pertama dari APBD dan pada tahap berikutnya telah disiapkan Rp10,9 miliar termasuk dari APBN, dan sehingga total Rp14,8 miliar.
"Tentu saja insentif ini tidak sebanding dengan dedikasi bapak/ibu tenaga medis serta tenaga kesehatan. Sekali lagi kami ucapkan beribu terima kasih. Semoga dedikasi bapak/ibu menjadi ibadah yang diganjar berkah," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, saat penyerahan insentif secara simbolis kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Selasa.
Ia mengemukakan, dedikasi para tenaga medis dan tenaga kesehatan sungguh luar biasa dalam menghadapi pandemi COVID-19, dan mereka tak hanya mengabdi di fasilitas kesehatan, tapi juga berdedikasi dengan membantu penyiapan protokol kesehatan di rumah ibadah, pesantren, rumah makan, hingga destinasi wisata.
Azwar Anas juga meminta kepada para tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk turut mengampanyekan kesehatan keluarga.
"Saat ini pemerintah pusat hingga daerah secara tegas menyatakan bahwa kunci penanganan COVID-19 baik dari sisi kesehatan maupun sosial-ekonomi adalah pemberdayaan keluarga. Keluarga adalah hulu sekaligus hilir dari semua program penanganan COVID-19," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dr Widji Lestariono mengatakan insentif bagi tenaga kesehatan ini diberikan secara bertahap. Setelah Maret hingga Mei senilai Rp3,9 miliar yang secara simbolis diserahkan hari ini, juga disiapkan anggaran Rp10,9 miliar untuk Juni hingga Desember 2020.
"Besaran yang diterima tenaga medis bervariasi, ini untuk memberikan suntikan semangat kepada tenaga kesehatan selama pandemi," ujarnya.
Selain insentif berupa uang, selama ini Pemkab Banyuwangi juga memberi tambahan nutrisi untuk ribuan tenaga kesehatan yang terus bertugas di masa pandemi COVID-19. Tambahan nutrisi berupa telur, buah, roti dan susu yang diberikan setiap hari dengan dana total mencapai Rp1,7 miliar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Anggaran Rp3,9 miliar tersebut merupakan insentif tahap pertama dari APBD dan pada tahap berikutnya telah disiapkan Rp10,9 miliar termasuk dari APBN, dan sehingga total Rp14,8 miliar.
"Tentu saja insentif ini tidak sebanding dengan dedikasi bapak/ibu tenaga medis serta tenaga kesehatan. Sekali lagi kami ucapkan beribu terima kasih. Semoga dedikasi bapak/ibu menjadi ibadah yang diganjar berkah," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, saat penyerahan insentif secara simbolis kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Selasa.
Ia mengemukakan, dedikasi para tenaga medis dan tenaga kesehatan sungguh luar biasa dalam menghadapi pandemi COVID-19, dan mereka tak hanya mengabdi di fasilitas kesehatan, tapi juga berdedikasi dengan membantu penyiapan protokol kesehatan di rumah ibadah, pesantren, rumah makan, hingga destinasi wisata.
Azwar Anas juga meminta kepada para tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk turut mengampanyekan kesehatan keluarga.
"Saat ini pemerintah pusat hingga daerah secara tegas menyatakan bahwa kunci penanganan COVID-19 baik dari sisi kesehatan maupun sosial-ekonomi adalah pemberdayaan keluarga. Keluarga adalah hulu sekaligus hilir dari semua program penanganan COVID-19," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dr Widji Lestariono mengatakan insentif bagi tenaga kesehatan ini diberikan secara bertahap. Setelah Maret hingga Mei senilai Rp3,9 miliar yang secara simbolis diserahkan hari ini, juga disiapkan anggaran Rp10,9 miliar untuk Juni hingga Desember 2020.
"Besaran yang diterima tenaga medis bervariasi, ini untuk memberikan suntikan semangat kepada tenaga kesehatan selama pandemi," ujarnya.
Selain insentif berupa uang, selama ini Pemkab Banyuwangi juga memberi tambahan nutrisi untuk ribuan tenaga kesehatan yang terus bertugas di masa pandemi COVID-19. Tambahan nutrisi berupa telur, buah, roti dan susu yang diberikan setiap hari dengan dana total mencapai Rp1,7 miliar. (*)Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa, mulai meyerahkan insentif kepada tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk tahap pertama Maret hingga Mei 2020 senilai total Rp3,9 miliar.
Anggaran Rp3,9 miliar tersebut merupakan insentif tahap pertama dari APBD dan pada tahap berikutnya telah disiapkan Rp10,9 miliar termasuk dari APBN, dan sehingga total Rp14,8 miliar.
"Tentu saja insentif ini tidak sebanding dengan dedikasi bapak/ibu tenaga medis serta tenaga kesehatan. Sekali lagi kami ucapkan beribu terima kasih. Semoga dedikasi bapak/ibu menjadi ibadah yang diganjar berkah," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, saat penyerahan insentif secara simbolis kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Selasa.
Ia mengemukakan, dedikasi para tenaga medis dan tenaga kesehatan sungguh luar biasa dalam menghadapi pandemi COVID-19, dan mereka tak hanya mengabdi di fasilitas kesehatan, tapi juga berdedikasi dengan membantu penyiapan protokol kesehatan di rumah ibadah, pesantren, rumah makan, hingga destinasi wisata.
Azwar Anas juga meminta kepada para tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk turut mengampanyekan kesehatan keluarga.
"Saat ini pemerintah pusat hingga daerah secara tegas menyatakan bahwa kunci penanganan COVID-19 baik dari sisi kesehatan maupun sosial-ekonomi adalah pemberdayaan keluarga. Keluarga adalah hulu sekaligus hilir dari semua program penanganan COVID-19," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dr Widji Lestariono mengatakan insentif bagi tenaga kesehatan ini diberikan secara bertahap. Setelah Maret hingga Mei senilai Rp3,9 miliar yang secara simbolis diserahkan hari ini, juga disiapkan anggaran Rp10,9 miliar untuk Juni hingga Desember 2020.
"Besaran yang diterima tenaga medis bervariasi, ini untuk memberikan suntikan semangat kepada tenaga kesehatan selama pandemi," ujarnya.
Selain insentif berupa uang, selama ini Pemkab Banyuwangi juga memberi tambahan nutrisi untuk ribuan tenaga kesehatan yang terus bertugas di masa pandemi COVID-19. Tambahan nutrisi berupa telur, buah, roti dan susu yang diberikan setiap hari dengan dana total mencapai Rp1,7 miliar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020