Pasien terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona (COVID-19) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, hari ini melonjak 73 kasus corona baru sehingga jumlah keseluruhan pasien positif menjadi 187 kasus dari sehari sebelumnya 114 kasus.

Dengan demikian, dari 187 kasus COVID-19 itu tercatat pasien yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 77 orang pasien, lima pasien meninggal dunia dan dalam perawatan sebanyak 105 orang.

"Penambahan kasus corona baru terbanyak hari ini berasal dari santri salah satu pondok pesantren, total ada 77 santri yang dinyatakan positif COVID-19 (hari Kamis enam santri dan hari ini 71 santri) ," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, dr Widji Lestariono di Banyuwangi, Jumat.

Ia merinci, dari 96 santri yang dilakukan tes usap (swab test) sebelumnya, diketahui hari ini hasilnya ada 77 orang santri yang terpapar corona, 13 hasil tes usap negatif dan enam sampel masih belum diterima pemkab setempat.

Kata Rio (sapaan akrabnya), santri yang terpapar positif tersebut saat ini diisolasi mandiri di salah satu gedung dalam pondok pesantren dan terpisah dari santri lainnya. Karena kondisi umum santri yang terpapar virus corona tidak mengalami gejala atau (OTG) dan hanya gejala ringan.

"Saat ini untuk santri yang memang tidak ada gejala dilakukan isolasi di satu gedung di ponpes. Yang bergejala sudah kami tangani di rumah sakit," ujarnya.

Rio menceritakan bahwa penanganan di salah satu ponpes itu bermula dari laporan puskesmas setempat pada Jumat 14 Agustus 2020, yang melaporkan adanya empat santri yang hasil tes cepat menunjukkan reaktif.

"Keesokan harinya, Dinkes langsung melakukan survei epidemiologi dan melakukan pelacakan kontak erat dari empat santri tersebut. Dan tracing ternyata berkembang hingga mencapai 502 santri yang ada kontak erat serta mereka yang bergejala mengarah ke COVID-19. Kepada mereka lalu dilakukan tes cepat, akhirnya didapatkan 96 santri yang reaktif. Kemudian dilakukan tes usap massal kepada mereka, dan hasilnya keluar kemarin dan hari ini," paparnya.

Untuk penanganan klaster pondok pesantren, lanjut dia, Dinkes mengambil langkah untuk melakukan isolasi pada pondok pesantren. Dinkes juga menerjunkan petugas kesehatan gabungan dari RSUD Genteng dan puskesmas sekitar di lingkungan ponpes untuk melakukan pemeriksaan fisik awal.

"Selain pelacakan juga terus dilakukan, untuk santri lain yang bergejala sesak segera dilakukan foto thorax untuk menentukan penanganannya lebih lanjut," katanya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi meminta pihak pondok pesantren menunjuk koordinator di antara santri untuk memantau kondisi santri yang dalam masa isolasi. Langkah penanganan akan dipimpin langsung Plt Direktur RSUD Genteng dr Kurniyanto. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020