Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Teddy Chandra mengapresiasi kampung tangguh di lingkungan RT 003/ RW 005 Wonocolo Surabaya yang sekaligus telah menumbuhkan kesadaran tertib berlalu lintas.
"Responsif masyarakat, serta kekompakan perangkat pemerintahan RT/ RW dan tentunya kesadaran individu menunjukkan kualitas warga dalam mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19 di masa pandemi ini," katanya di sela peresmian Kampung Tertib Lalu Lintas Steril COVID-19 di Kampung Wonocolo Gang 6 Surabaya, Senin.
Teddy mengucapkan terima kasih kepada masyarakat setempat yang telah menjalankan program Kampung Tangguh yang digagas Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur sebagai upaya percepatan penanganan COVID-19.
"Di Kampung Tertib Lalu Lintas Steril COVID-19 Wonocolo ini mengedepankan warga untuk mematuhi protokol kesehatan dan itu juga menumbuhkan kesadaran tertib berlalu lintas. Ini bisa menjadi contoh dan patut ditiru oleh kampung-kampung lainnya," tuturnya.
Pada Senin siang, AKBP Teddy merayakan Hari Ulang Tahun Ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia bersama masyarakat di kampung tersebut, di antaranya dengan menerbangkan sejumlah layang-layang kemerdekaan, sekalian juga membagikan masker merah putih. Tampak lukisan mural semakin menyemarakkan perayaan HUT RI di Kampung Wonocolo.
Tokoh pemuda kampung setempat Achmad Ali mengungkapkan Kampung Lalu Lintas Steril COVID-19 di Wonocolo diwujudkan setelah belum lama lalu dua warga setempat meninggal dunia yang saat itu dinyatakan berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), yang berdampak sebanyak tiga keluarga harus menjalani karantina.
"Secara swadaya kemudian kami memasang sejumlah rambu bernada imbauan mengenakan masker, menjaga jarak aman, serta mematuhi protokol kesehatan dengan mencuci tangan dan membiasakan diri hidup sehat. Dengan terpasangnya rambu-rambu tersebut, kini Wonocolo Gang 6 berjuluk Kampung Lalu Lintas Steril COVID-19," katanya
Sementara itu, Ketua RT setempat, Achmad Ma'ruf, mengatakan pihaknya tetap menjalankan protokol kesehatan, dan saling koordinasi dengan tim relawan, serta selalu tetap menyosialisasikan kepada warga maupun warga pendatang.
Juga, memasang rambu-rambu COVID-19. "Ada tiga rambu-rambu COVID-19 yang terpasang di pintu masuk kampung, yakni dilarang masuk tanpa menggunakan masker, hati-hati jaga jarak minimal 1,5 meter dan dilarang berhenti mematuhi protokol COVID-19," tegasnya.
"Produk hasil UMKM warga, mading edukasi akan bahaya COVID-19 juga kita kenalkan," ujarnya
Target kedepan, pihaknya tetap bersemangat mengajak warga lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan disemua lini aktivitas di tatanan era baru new normal. katanya (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Responsif masyarakat, serta kekompakan perangkat pemerintahan RT/ RW dan tentunya kesadaran individu menunjukkan kualitas warga dalam mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19 di masa pandemi ini," katanya di sela peresmian Kampung Tertib Lalu Lintas Steril COVID-19 di Kampung Wonocolo Gang 6 Surabaya, Senin.
Teddy mengucapkan terima kasih kepada masyarakat setempat yang telah menjalankan program Kampung Tangguh yang digagas Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur sebagai upaya percepatan penanganan COVID-19.
"Di Kampung Tertib Lalu Lintas Steril COVID-19 Wonocolo ini mengedepankan warga untuk mematuhi protokol kesehatan dan itu juga menumbuhkan kesadaran tertib berlalu lintas. Ini bisa menjadi contoh dan patut ditiru oleh kampung-kampung lainnya," tuturnya.
Pada Senin siang, AKBP Teddy merayakan Hari Ulang Tahun Ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia bersama masyarakat di kampung tersebut, di antaranya dengan menerbangkan sejumlah layang-layang kemerdekaan, sekalian juga membagikan masker merah putih. Tampak lukisan mural semakin menyemarakkan perayaan HUT RI di Kampung Wonocolo.
Tokoh pemuda kampung setempat Achmad Ali mengungkapkan Kampung Lalu Lintas Steril COVID-19 di Wonocolo diwujudkan setelah belum lama lalu dua warga setempat meninggal dunia yang saat itu dinyatakan berstatus pasien dalam pengawasan (PDP), yang berdampak sebanyak tiga keluarga harus menjalani karantina.
"Secara swadaya kemudian kami memasang sejumlah rambu bernada imbauan mengenakan masker, menjaga jarak aman, serta mematuhi protokol kesehatan dengan mencuci tangan dan membiasakan diri hidup sehat. Dengan terpasangnya rambu-rambu tersebut, kini Wonocolo Gang 6 berjuluk Kampung Lalu Lintas Steril COVID-19," katanya
Sementara itu, Ketua RT setempat, Achmad Ma'ruf, mengatakan pihaknya tetap menjalankan protokol kesehatan, dan saling koordinasi dengan tim relawan, serta selalu tetap menyosialisasikan kepada warga maupun warga pendatang.
Juga, memasang rambu-rambu COVID-19. "Ada tiga rambu-rambu COVID-19 yang terpasang di pintu masuk kampung, yakni dilarang masuk tanpa menggunakan masker, hati-hati jaga jarak minimal 1,5 meter dan dilarang berhenti mematuhi protokol COVID-19," tegasnya.
"Produk hasil UMKM warga, mading edukasi akan bahaya COVID-19 juga kita kenalkan," ujarnya
Target kedepan, pihaknya tetap bersemangat mengajak warga lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan disemua lini aktivitas di tatanan era baru new normal. katanya (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020