Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi mengatakan penjualan ekspor pupuk ZK per 14 Agustus 2020 mencapai 3.176 ton, angka tersebut hampir menyentuh total penjualan ekspor pupuk ZK sepanjang tahun 2019 yang mencapai 3.350 ton.

"Penjualan ekspor ini sangat bagus, mengingat saat ini masih pandemi, dan ekspor ini sesuai dengan dorongan Kementerian Perdagangan terhadap industri di Tanah Air agar terus meningkatkan neraca perdagangan Indonesia pada kuartal II 2020 melalui ekspor. Sebab kondisi ekonomi nasional pada masa normal baru masih dihadapkan pada kondisi sulit akibat wabah COVID-19," kata Rahmad dalam keterangan persnya, Sabtu.

Rahmad menjelaskan dari total penjualan ekspor tersebut, mayoritas untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri dan perkebunan di India. Selain itu dipasarkan ke Pakistan, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab.

"Tahun lalu kami belum menyentuh pasar Pakistan, tapi tahun ini kita bisa. Ke depan kami juga akan menjajaki negara potensial lainnya sebagai langkah menggenjot ekspor," kata Ramhad.

Sementara itu ZK merupakan pupuk Kalium Sulfat yang memiliki keunggulan sumber unsur kalium (K) dan belerang (S) dengan kadar tinggi. Keunggulan lain dari pupuk ini adalah larut dalam air dan mudah diserap tanaman serta dapat dicampur dengan pupuk lain.

Rahmad menegaskan pihaknya akan terus menggenjot ekspor guna mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (ABK).

"Selain itu dorongan ekspor ini sejalan dengan nota kesepahaman kerja sama diplomasi ekonomi untuk mendukung BUMN Go Global yang ditandatangani Kementerian BUMN dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) pada pertengahan Juli lalu," kata Rahmad.

Rahmad mengatakan pihaknya tahun ini juga telah mencetak rekor baru karena untuk pertama kali produk Kapur Pertanian (Kaptan) Kebomas menembus pasar global, yaitu ke Brunai Darussalam.

"Rekor ini pun menambah catatan pupuk unggulan perusahaan yang mampu berkompetisi di pasar internasional mendampingi urea, NPK, dan ZK, dan ini adalah bentuk kontribusi perusahaan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di tengah wabah COVID-19, terutama peningkatan kinerja ekspor untuk mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," katanya.



 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020