DPD Partai Hanura Jawa Timur mewajibkan pengurusnya di kabupaten/kota yang tidak memiliki keterwakilan kursi di parlemen agar tetap terlibat di pemilihan kepala daerah serentak tahun 2020.
"Meski tak ada kursi sama sekali di perwakilan DPRD, namun saya perintahkan pengurus DPC terlibat, bahkan berperan memenangkan pasangan calon tertentu," kata Ketua DPD Partai Hanura Jatim Yunianto Wahyudi ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa.
Dari 19 daerah di Jatim yang menyelenggarakan pilkada serentak pada 9 Desember 2020, Hanura hanya memiliki perwakilan legislator di 13 kabupaten/kota, sedangkan enam daerah lainnya nihil wakil rakyat.
Keenam daerah tanpa kursi parlemen itu adalah Kota Surabaya, Kabupaten Jember, Blitar, Kediri, Sidoarjo, dan Gresik.
"Di enam daerah itu juga kalau bisa tak sekadar mendukung, tetapi pengusung. Kami di DPD sedang berikhtiar agar DPP mengeluarkan rekomendasi ke calon tertentu nantinya sebagai bentuk keseriusan di pilkada," ucap Cak Masteng, sapaan akrab Yunianto Wahyudi.
Cak Masteng juga menegaskan proses komunikasi dan partisipasi politik harus dilakukan, termasuk dengan partai politik lain untuk membangun koalisi maupun terhadap pasangan calon yang akan didukung.
Khusus Kota Surabaya, kata Masteng, sebagai wajah sekaligus Ibu Kota Provinsi Jawa Timur, partainya tidak akan membuang kesempatan untuk terlibat secara aktif.
"Kami pastikan terlibat total di Pilkada Kota Surabaya. Ketua DPC Hanura sudah melaporkan dan tidak lama lagi kami menyatakan dukungan, apakah ke Pak Machfud Arifin atau mendukung pasangan yang direkomendasi PDI Perjuangan," katanya.
Sementara itu, untuk 13 pilkada di Jatim yang Hanura memiliki kursi parlemen, Partai Hanura telah mengumumkan empat pasangan calon kepala daerah yang diusung, masing-masing pasangan Ikfina Fahmawati dan Muhammad Al-Barra (Gus Bara) untuk Pilkada Kabupaten Mojokerto, serta pasangan Raharto Teno Prasetyo dan M. Hasjim Asjari untuk Pilkada Kota Pasuruan.
Kemudian, Kabupaten Sumenep mengusung pasangan Fattah Jasin dan Muhammad Shalahuddin Warist (Ra Mamak), serta Kabupaten Lamongan yang mengusung Yuhronur Efendi dan Abdul Rouf.
Terhadap rekomendasi untuk sembilan daerah lainnya, Cak Masteng menegaskan saat ini pihaknya sedang berproses dan segera melakukan percepatan dengan cara komunikasi serta konsolidasi politik lebih detail.
"Lainnya sedang berproses karena ada yang harus disinergikan antara DPD dan DPC-DPC. Apalagi saya baru menerima mandat memimpin Hanura Jatim pada 20 Juli lalu. Tapi, saya segera lakukan percepatan agar rekomendasi keluar di saat tepat," tuturnya.
Pilkada serentak di Jatim diselenggarakan 9 Desember 2020 dan diikuti 19 daerah, meliputi tiga kota dan 16 kabupaten.
Tiga kota itu masing-masing Surabaya, Blitar, dan Pasuruan. Sedangkan 16 kabupaten meliputi Sumenep, Trenggalek, Banyuwangi, Blitar, Malang, Ngawi, Mojokerto, Tuban, Lamongan, Ponorogo, Pacitan, Sidoarjo, Jember, Situbondo, Gresik, dan Kediri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Meski tak ada kursi sama sekali di perwakilan DPRD, namun saya perintahkan pengurus DPC terlibat, bahkan berperan memenangkan pasangan calon tertentu," kata Ketua DPD Partai Hanura Jatim Yunianto Wahyudi ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa.
Dari 19 daerah di Jatim yang menyelenggarakan pilkada serentak pada 9 Desember 2020, Hanura hanya memiliki perwakilan legislator di 13 kabupaten/kota, sedangkan enam daerah lainnya nihil wakil rakyat.
Keenam daerah tanpa kursi parlemen itu adalah Kota Surabaya, Kabupaten Jember, Blitar, Kediri, Sidoarjo, dan Gresik.
"Di enam daerah itu juga kalau bisa tak sekadar mendukung, tetapi pengusung. Kami di DPD sedang berikhtiar agar DPP mengeluarkan rekomendasi ke calon tertentu nantinya sebagai bentuk keseriusan di pilkada," ucap Cak Masteng, sapaan akrab Yunianto Wahyudi.
Cak Masteng juga menegaskan proses komunikasi dan partisipasi politik harus dilakukan, termasuk dengan partai politik lain untuk membangun koalisi maupun terhadap pasangan calon yang akan didukung.
Khusus Kota Surabaya, kata Masteng, sebagai wajah sekaligus Ibu Kota Provinsi Jawa Timur, partainya tidak akan membuang kesempatan untuk terlibat secara aktif.
"Kami pastikan terlibat total di Pilkada Kota Surabaya. Ketua DPC Hanura sudah melaporkan dan tidak lama lagi kami menyatakan dukungan, apakah ke Pak Machfud Arifin atau mendukung pasangan yang direkomendasi PDI Perjuangan," katanya.
Sementara itu, untuk 13 pilkada di Jatim yang Hanura memiliki kursi parlemen, Partai Hanura telah mengumumkan empat pasangan calon kepala daerah yang diusung, masing-masing pasangan Ikfina Fahmawati dan Muhammad Al-Barra (Gus Bara) untuk Pilkada Kabupaten Mojokerto, serta pasangan Raharto Teno Prasetyo dan M. Hasjim Asjari untuk Pilkada Kota Pasuruan.
Kemudian, Kabupaten Sumenep mengusung pasangan Fattah Jasin dan Muhammad Shalahuddin Warist (Ra Mamak), serta Kabupaten Lamongan yang mengusung Yuhronur Efendi dan Abdul Rouf.
Terhadap rekomendasi untuk sembilan daerah lainnya, Cak Masteng menegaskan saat ini pihaknya sedang berproses dan segera melakukan percepatan dengan cara komunikasi serta konsolidasi politik lebih detail.
"Lainnya sedang berproses karena ada yang harus disinergikan antara DPD dan DPC-DPC. Apalagi saya baru menerima mandat memimpin Hanura Jatim pada 20 Juli lalu. Tapi, saya segera lakukan percepatan agar rekomendasi keluar di saat tepat," tuturnya.
Pilkada serentak di Jatim diselenggarakan 9 Desember 2020 dan diikuti 19 daerah, meliputi tiga kota dan 16 kabupaten.
Tiga kota itu masing-masing Surabaya, Blitar, dan Pasuruan. Sedangkan 16 kabupaten meliputi Sumenep, Trenggalek, Banyuwangi, Blitar, Malang, Ngawi, Mojokerto, Tuban, Lamongan, Ponorogo, Pacitan, Sidoarjo, Jember, Situbondo, Gresik, dan Kediri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020