Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta) Kota Madiun, Jawa Timur, memberikan bantuan pupuk secara gratis kepada puluhan kelompok tani guna meningkatkan produksi padi di lahan pertanian setempat yang semakin sempit.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun Muntoro Danardono mengatakan pembagian pupuk secara gratis tersebut merupakan bantuan untuk lahan demonstrasi plot (demoplot) yang berasal dari PT Petrokimia Gresik. Adapun pupuk yang diberikan berupa pupuk organik Petroganik dan Phonska Plus.

"Total ada sekitar 30 kelompok tani berbadan hukum yang telah menerima bantuan pupuk Phonska Plus sejak Maret 2020 dan sudah 100 persen tersalurkan. Saat ini sekitar 64 hekatre telah panen," ujar Muntoro dalam kegiatan panen padi di lahan demoplot aplikasi Phonska Plus di area persawahan kelompok tani "Tani Dadi Makmur" Kelurahan Winongo, Kota Madiun, Rabu.

Menurut ia, dengan penggunaan pupuk Phonska Plus tersebut, petani bisa meningkatkan produksi padinya dari sebelumnya rata-rata 7,1 ton per hektare menjadi 8,42 ton per hektare.

"Kenaikannya cukup signifikan. Hal itu sangat menjawab kebutuhan petani Kota Madiun di tengah tantangan keberadaan lahan pertanian yang terus menyusut tiap tahun akibat alih fungsi," kata dia.

Muntoro menjelaskan, saat ini Pemkot Madiun terus mendorong petaninya melakukan terobosan guna mengoptimalkan produksi pertaniannya. Tidak hanya tanaman padi, namun juga tanaman komoditas lain, terutama tanaman yang menunjang untuk pembuatan sambal pecel dan nasi pecel sebagai makanan khas Kota Madiun.

Terobosan peningkatan produksi tersebut bisa ditempuh dengan penggunaan bibit unggul, sistem tanam yang modern, hingga pemakaian pupuk dan pestisida yang proporsional.

Pemkot Madiun juga menggandeng sejumlah instansi baik swasta maupun milik pemerintah guna membantu mewujudkan pengoptimalan produksi pertanian petani di wilayahnya.

Salah satu instansi yang digandeng Pemkot Madiun di antaranya adalah produsen pupuk milik negara, PT Petrokimia Gresik (PG).

"Jadi Pemkot Madiun menggandeng Petrokimia Gresik untuk dibeli pupuk produksinya yang nonsubsidi dengan APBD. Total anggaran yang digunakan untuk bantuan pupuk tersebut mencapai Rp1,025 miliar," katanya.

Muntoro menambahkan, pemberian pupuk tersebut bersifat sebagai stimulan agar para petani memperoleh hasil pertanian yang optimal. Selain itu, juga dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan menekan inflasi daerah setempat.

Sesuai data, luas lahan hijau produktif di Kota Madiun saat ini mencapai 901 hektare. Untuk memaksimalkan produksi dan meningkatkan mutu hasil pertanian, Pemkot Madiun melalui Disperta setempat gencar mengedukasi petani agar meningkatkan produksi dengan menerapkan sistem mekanisasi.

Dinas juga meminta petani menggunakan pupuk dan pestisida secara bijak. Selain itu, Disperta juga mendorong petani untuk mewujudkan beras sehat dengan penggunaan zero pestisida dan bahan kimia.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020