Salah satu anak perusahaan Pertamina Hulu Energi, PHE Tuban East Java (PHE TEJ), resmi melakukan tajak sumur pengembangan MUDI-26 di Kabupaten Tuban, Jatim, sebagai komitmen dalam menjaga ketahanan energi dalam negeri.
"Kegiatan Tajak Sumur ini merupakan langkah mitigasi penurunan produksi dalam menambah cadangan minyak dan gas bumi negeri," kata Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi Taufik Aditiyawarman saat seremoni secara virtual tajak sumur pengembangan Mudi-26, Senin.
Seremoni virtual dilakukan di beberapa titik sesuai protokol COVID-19, yaitu PAD Mudi-26, kantor pusat PHE TEJ Jakarta, Aula Kecamatan Soko, dan Pemerintah Kabupaten Tuban.
Taufik mengatakan kegiatan tajak dilakukan sesuai target yang direncanakan dengan target kedalaman 9.604 ftMD atau 8.561 ft TVD dan dilakukan selama 36 hari.
"Sebagai bentuk sinergi antaranak perusahaan BUMN, PHE TEJ menggandeng PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI), anak usaha Pertamina di sektor jasa pengeboran," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Tuban Nur Nahar Husein yang juga hadir dalam seremoni virtual itu mendukung langkah PHE TEJ untuk operasi produksi di wilayah Tuban khususnya Desa Rahayu
"Selain berkontribusi terhadap kemajuan Desa Rahayu, PHE TEJ juga memberdayakan 62 persen tenaga kerja lokal dari total tenaga kerja dalam kegiatan ini. Karena itu, kami siap mendukung kegiatan operasional PHE TEJ," katanya.
General Manager PHE Tuban East Java Darwin Tangkalalo mengatakan kegiatan tajak sumur ini diproyeksikan dapat menghasilkan sumber daya migas dengan target 210 BOPD (barel per hari) dengan masa akhir kontrak di 2038.
Pada acara seremoni tajak sumur juga dilakukan doa bersama masyarakat dan aparat pemerintah setempat bersama management PHE TEJ untuk kelancaran dan kesuksesan kegiatan ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Kegiatan Tajak Sumur ini merupakan langkah mitigasi penurunan produksi dalam menambah cadangan minyak dan gas bumi negeri," kata Direktur Pengembangan dan Produksi PT Pertamina Hulu Energi Taufik Aditiyawarman saat seremoni secara virtual tajak sumur pengembangan Mudi-26, Senin.
Seremoni virtual dilakukan di beberapa titik sesuai protokol COVID-19, yaitu PAD Mudi-26, kantor pusat PHE TEJ Jakarta, Aula Kecamatan Soko, dan Pemerintah Kabupaten Tuban.
Taufik mengatakan kegiatan tajak dilakukan sesuai target yang direncanakan dengan target kedalaman 9.604 ftMD atau 8.561 ft TVD dan dilakukan selama 36 hari.
"Sebagai bentuk sinergi antaranak perusahaan BUMN, PHE TEJ menggandeng PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI), anak usaha Pertamina di sektor jasa pengeboran," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Tuban Nur Nahar Husein yang juga hadir dalam seremoni virtual itu mendukung langkah PHE TEJ untuk operasi produksi di wilayah Tuban khususnya Desa Rahayu
"Selain berkontribusi terhadap kemajuan Desa Rahayu, PHE TEJ juga memberdayakan 62 persen tenaga kerja lokal dari total tenaga kerja dalam kegiatan ini. Karena itu, kami siap mendukung kegiatan operasional PHE TEJ," katanya.
General Manager PHE Tuban East Java Darwin Tangkalalo mengatakan kegiatan tajak sumur ini diproyeksikan dapat menghasilkan sumber daya migas dengan target 210 BOPD (barel per hari) dengan masa akhir kontrak di 2038.
Pada acara seremoni tajak sumur juga dilakukan doa bersama masyarakat dan aparat pemerintah setempat bersama management PHE TEJ untuk kelancaran dan kesuksesan kegiatan ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020