Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menyiapkan lima lokasi karantina di areal pesantren sebagai setelah kedatangan para santri ke lokasi pondok.
"Ada lima lokasi yang disiapkan, yaitu Pondok Putri Tebuireng, Ma'had Aly Tebuireng, Kampus Unhasy B, MTs Salafiyah Syafi'iyah, dan kompleks Pesantren Trensains Tebuireng," kata Kepala Pondok Putra Pesantren Tebuireng Ustaz Iskandar di Jombang, Senin.
Baca juga: Terapkan protokol COVID-19, Ponpes Tebuireng karantina dan tes cepat santri
Ia lebih lanjut mengatakan para santri akan menjalani masa karantina selama 10 hari setelah tiba di Pesantren Tebuireng Jombang. Selanjutnya, mereka akan ikut tes cepat atau rapid test yang difasilitasi oleh pesantren secara gratis. Jika nonreaktif, mereka diizinkan masuk ke kamar yang selama ini telah mereka tempati.
"Dengan prosedur ketat itu, kami berharap semua santri masuk pondok dalam keadaan sehat," kata Iskandar.
Baca juga: Soal pemulasaraan jenazah COVID-19, begini penjelasan pengasuh Pesantren Tebuireng
Juru Bicara Gugus Tugas Pesantren Tangguh Tebuireng Jombang Nur Hidayat menambahkan para santri saat ini memang sudah mulai bergiliran tiba di pesantren. Sebelum memasuki areal pesantren, para santri dikumpulkan di terminal kawasan Makam Gus Dur (KMGD) dan Pesantren Sains Tebuireng 2 Jombang. Ada ratusan santri yang dijadwalkan datang.
"Untuk gelombang pertama ini, kami mengundang 578 santri kelas akhir yang telah mengisi formulir kesediaan beberapa waktu lalu. Jumlah itu setara dengan 59,8 persen santri kelas akhir di semua jenjang pendidikan," kata Nur Hidayat.
Baca juga: Pesantren Tebuireng Jombang pulangkan santrinya untuk cegah penularan COVID-19
Hidayat menuturkan, jadwal kedatangan para santri itu sudah terjadwal secara ketat guna menghindari penumpukan santri terutama di lokasi kedatangan. Data dan jadwal kedatangan para santri sudah disiapkan oleh tim sekretariat di pesantren dan sudah diinformasikan kepada wali santri sejak beberapa hari sebelumnya.
Pihaknya juga mengatakan, semua wali santri yang memasuki lokasi kedatangan di areal pesantren juga harus menunjukkan hasil rapid test yang berlaku. Jika dinyatakan sehat, wali santri diperkenankan masuk mengantarkan santri. Namun, untuk pengantaran hanya diizinkan di batas wilayah pengantaran.
Untuk barang bawaan santri, lanjut dia, juga diperiksa ketat. Seluruh barang bawaan juga dilakukan sterilisasi, demi mencegah COVID-19.
"Dilakukan proses sterilisasi terhadap seluruh barang bawaan santri lalu dilanjutkan cek kelengkapan dokumen dan proses penapisan terakhir dilakukan oleh tim kesehatan dari Puskestren (Pusat Kesehatan Pesantren) Tebuireng," kata dia.
Sebelumnya, Pesantren Tebuireng Jombang telah mengundang para pengurus dan pembina santri pada 20 Juni 2020. Mereka juga telah menjalani karantina selama 14 hari dan dilakukan tes cepat. Mereka juga diberi pembekalan pengetahuan terkait adaptasi kebiasaan baru dalam pembinaan santri di tengah pandemi COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Ada lima lokasi yang disiapkan, yaitu Pondok Putri Tebuireng, Ma'had Aly Tebuireng, Kampus Unhasy B, MTs Salafiyah Syafi'iyah, dan kompleks Pesantren Trensains Tebuireng," kata Kepala Pondok Putra Pesantren Tebuireng Ustaz Iskandar di Jombang, Senin.
Baca juga: Terapkan protokol COVID-19, Ponpes Tebuireng karantina dan tes cepat santri
Ia lebih lanjut mengatakan para santri akan menjalani masa karantina selama 10 hari setelah tiba di Pesantren Tebuireng Jombang. Selanjutnya, mereka akan ikut tes cepat atau rapid test yang difasilitasi oleh pesantren secara gratis. Jika nonreaktif, mereka diizinkan masuk ke kamar yang selama ini telah mereka tempati.
"Dengan prosedur ketat itu, kami berharap semua santri masuk pondok dalam keadaan sehat," kata Iskandar.
Baca juga: Soal pemulasaraan jenazah COVID-19, begini penjelasan pengasuh Pesantren Tebuireng
Juru Bicara Gugus Tugas Pesantren Tangguh Tebuireng Jombang Nur Hidayat menambahkan para santri saat ini memang sudah mulai bergiliran tiba di pesantren. Sebelum memasuki areal pesantren, para santri dikumpulkan di terminal kawasan Makam Gus Dur (KMGD) dan Pesantren Sains Tebuireng 2 Jombang. Ada ratusan santri yang dijadwalkan datang.
"Untuk gelombang pertama ini, kami mengundang 578 santri kelas akhir yang telah mengisi formulir kesediaan beberapa waktu lalu. Jumlah itu setara dengan 59,8 persen santri kelas akhir di semua jenjang pendidikan," kata Nur Hidayat.
Baca juga: Pesantren Tebuireng Jombang pulangkan santrinya untuk cegah penularan COVID-19
Hidayat menuturkan, jadwal kedatangan para santri itu sudah terjadwal secara ketat guna menghindari penumpukan santri terutama di lokasi kedatangan. Data dan jadwal kedatangan para santri sudah disiapkan oleh tim sekretariat di pesantren dan sudah diinformasikan kepada wali santri sejak beberapa hari sebelumnya.
Pihaknya juga mengatakan, semua wali santri yang memasuki lokasi kedatangan di areal pesantren juga harus menunjukkan hasil rapid test yang berlaku. Jika dinyatakan sehat, wali santri diperkenankan masuk mengantarkan santri. Namun, untuk pengantaran hanya diizinkan di batas wilayah pengantaran.
Untuk barang bawaan santri, lanjut dia, juga diperiksa ketat. Seluruh barang bawaan juga dilakukan sterilisasi, demi mencegah COVID-19.
"Dilakukan proses sterilisasi terhadap seluruh barang bawaan santri lalu dilanjutkan cek kelengkapan dokumen dan proses penapisan terakhir dilakukan oleh tim kesehatan dari Puskestren (Pusat Kesehatan Pesantren) Tebuireng," kata dia.
Sebelumnya, Pesantren Tebuireng Jombang telah mengundang para pengurus dan pembina santri pada 20 Juni 2020. Mereka juga telah menjalani karantina selama 14 hari dan dilakukan tes cepat. Mereka juga diberi pembekalan pengetahuan terkait adaptasi kebiasaan baru dalam pembinaan santri di tengah pandemi COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020