Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen menjadi perhatian utama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, karena tujuan wisata menjadi magnet pariwisata di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.

Sekretaris Daerah Pemkab Banyuwangi, Mujiono usai meresmikan pembukaan kembali TWA Kawah Ijen, Sabtu, mengatakan bahwa Kawah Ijen menjadi perhatian utama Banyuwangi karena merupakan magnet wisata Banyuwangi.

Namun demikian , ia  mengingatkan agar protokol kesehatan benar-benar dijalankan.

"Dengan dibuka kembali Kawah Ijen, diharapkan geliat ekonomi dari para pelaku wisata yang memanfaatkan Kawah Ijen bisa berputar lagi. Tak dipungkiri banyak pelaku wisata dari Banyuwangi yang bergantung pada Kawah Ijen. Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang membantu hingga dibukanya Kawah Ijen lagi," kata Mujiono.

Selain Taman Wisata Alam Kawah Ijen, lanjut dia, saat ini Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, secara berkala juga telah membuka beberapa destinasi wisata lainnya.

"Secara berkala beberapa destinasi telah dibuka, seperti Bangsring Underwater, Pantai Cacalan dan beberapa destinasi lainnya dengan penerapan standar protokol yang ketat," ucapnya.

Mujiono menambahkan, secara bertahap setelah menjalani simulasi dan evaluasi, Pemkab Banyuwangi telah memberikan sertifikasi  protokol kesehatan di tempat-tempat wisata, dan sertifikasi itu sebagai jaminan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan.

"Karena kami sadar di masa pandemi ini bukan hanya pelayanan yang menjadi penilaian, namun kesehatan dan keamanan menjadi yang utama," tuturnya.

Data diperoleh, wisata Kawah Ijen menyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sekitar Rp4 miliar, atau rata-rata tiap bulan PNBP Kawah Ijen mencapai Rp300.000.000 hingga Rp400.000.000 juta. Pada masa pandemi COVID-19 dan wisata Kawah Ijen ditutup sejak Maret 2020, telah kehilangan potensi PNBP sekitar Rp1 miliar. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020