Pemerintah Kota Malang menyatakan rumah isolasi penanganan pasien terinfeksi virus corona atau COVID-19 di Jalan Kawi Nomor 41, Kota Malang, Jawa Timur, siap untuk digunakan.
Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko di Malang, Jumat, mengatakan rumah isolasi dengan kapasitas 76 tempat tidur tersebut akan ditangani langsung Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dengan bantuan tenaga medis dari Yonkes 2/Kostrad berjumlah 25 orang.
"Kami sudah melihat kesiapan rumah isolasi, simulasi dilakukan mulai dari pasien datang, sampai mereka ditempatkan di ruang isolasi," katanya.
Dia mengatakan penanganan pasien yang dirujuk ke rumah isolasi tersebut akan menerapkan protokol kesehatan, seperti di rumah sakit rujukan COVID-19. Para tenaga medis akan menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan ketentuan penanganan COVID-19.
Rumah isolasi pasien corona tersebut, lanjut Sofyan Edi, diperuntukkan pasien positif COVID-19 yang memiliki gejala ringan, sedangkan pasien dengan gejala sedang atau berat langsung ditangani rumah sakit rujukan penanganan COVID-19.
"Warga yang akan diisolasi di sini, masih memiliki fisik yang bagus atau gejala ringan. Kalau sakit, langsung ke rumah sakit rujukan," kata dia.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang dr Umar Usman mengatakan rumah isolasi tersebut untuk mengantisipasi kasus positif COVID-19 di Kota Malang yang dilaporkan terus bertambah.
Ia menambahkan rumah isolasi tersebut diperuntukkan warga yang tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
Dengan rumah isolasi tersebut, kata dia, juga akan bisa mengurangi beban rumah sakit rujukan penanganan COVID-19.
"Ketika tidak memungkinkan isolasi mandiri di rumah, maka diisolasi di sini. Rumah isolasi ini juga akan mengurangi beban rumah sakit," kata Umar.
Selama ini, kata dia, cukup banyak pasien positif COVID-19 yang harus dirawat di rumah sakit, meskipun dengan gejala ringan. Orang yang terpapar COVID-19 dengan gejala ringan sesungguhnya masih bisa merawat diri sendiri.
Hingga saat ini, tercatat 217 orang positif virus yang pertama kali merebak di Wuhan, China itu. Dari total tersebut, 60 pasien dinyatakan sembuh, 17 meninggal dunia, dan sisanya dalam perawatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020