Rumah orang tua Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, ditutup akibat merebaknya kasus corona.

"Rumah orang tua saya ini kan di sini, di Kelurahan Bugih, dekat dari pendopo ini dan sekarang ditutup, karena ada tetangga yang positif COVID-19," kata Mahfud dalam acara silaturahim dengan pemkab dan tokoh masyarakat di Mandhapa Agung Ronggosukowati Pamekasan, Jumat malam.

Saat ini, orang tua Menkopolhukam Mahfud MD tinggal sementara di tempat lain yang lebih aman atas permintaan dari tim medis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Pamekasan.

Mahfud MD yang juga mantan Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) ini menjelaskan bahwa COVID-19 menjadi perhatian pemerintah karena penularannya sangat cepat.

Sebenarnya, jika dibanding dengan jumlah kematian kasus lain seperti kanker dan demam berdarah dengue (DBD), lanjut Mahfud MD, warga yang meninggal akibat virus corona ini lebih sedikit. Namun, karena penularannya sangat cepat, kasus corona ini mendapatkan perhatian serius pemerintah.

"Dan COVID-19 ini bukan rekayasa, tapi nyata," ujar Mahfud MD.

Ia menambahkan, virus corona jenis baru penyebab COVID-19 menyerang semua lapisan masyarakat, baik muslim maupun nonmuslim. Di Iran, ribuan orang meninggal dunia akibat virus corona dan di Mekkah juga sama, termasuk di sejumlah negara barat lainnya.

Selalu menggunakan masker, sering cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir merupakan upaya yang harus dibiasakan untuk mencegah penyebaran COVID-19, selain selalu menjaga jarak fisik dengan orang lain.

"Ini yang disebut dengan normal baru," ucap Mahfud MD, alumni Pondok Pesantren Al-Mardiyah, Pamekasan, ini.

Mahfud MD juga menjelaskan maksud dari "normal baru", yakni semua orang harus merasa normal dengan menggunakan masker, menjaga jarak fisik, dan menghindari kerumunan. "Dan ini cara yang perlu kita lakukan," katanya.

Dalam kesempatan itu, Menkopolhukam Mahfud MD juga mengajak semua masyarakat mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.

Selain bersilaturahimi dengan tokoh masyarakat dan ulama di Kabupaten Pamekasan, Menkopolhukan Mahfud MD juga menyerahkan bantuan alat pelindung diri (APD) kepada pondok pesantren melalui Pemkab Pamekasan dan Sampang.

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dan Bupati Sampang Slamet Junaidi menerima secara simbolis bantuan alat pelindung diri yang diserahkan oleh Menteripolhukam Mahfud MD itu.

Sementara, Bupati Pamekasan menyampaikan terima kasih, karena bantuan alat pelindung diri itu memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Ia juga mengajak semua elemen mendukung program normal baru ini, agar penyebaran virus corona bisa segera teratasi.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020