Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, tengah mengembangkan konsep kampung nelayan tangguh sebagai antisipasi menghadapi pandemi COVID-19 yang diperkirakan masih akan terjadi hingga beberapa bulan ke depan sekaligus persiapan menuju tatanan normal baru.

"Hari ini kami sengaja memilih (Desa) Tasikmadu sebagai percontohan karena posisinya yang ada di jantung Kota Pelabuhan Prigi dan posisinya yang nantinya dilewati akses JLS (jalur lintas selatan/pansela)," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin saat dikonfirmasi setelah peresmian kampung nelayan tangguh di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Trenggalek, Rabu.

Dalam acara yang dihadiri Kapolres Trenggalek AKBP Doni Satria Sembiring dan Kasdim 0806 Trenggalek itu, bupati mengatakan bahwa peluncuran kampung tangguh merupakan bagian dari kampanye besar mempersiapkan masyarakat agar siap dan tangguh menghadapi transisi kenormalan baru seiring pandemi COVID-19 yang masih terjadi.

"Kami pilih Tasikmadu karena Tasikmadu ini bukan cuma kampungnya nelayan. Namun, di sini juga dekat dengan tempat wisata, kemudian pusat perdagangan juga," katanya.

Apalagi bila nanti ada JLS, terus jalan tol yang menghubungkan dari bandara di Kediri/Surabaya sampai Tulungagung, yang sangat mungkin diperpanjang sampai Trenggalek.

Apabila sudah jadi, maka Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, itu nantinya akan menjadi jantungnya Kabupaten Trenggalek.

"Oleh sebab itulah, kampung nelayan tangguh perlu digalakkan mengingat ke depan, kawasan pesisir Trenggalek akan menjadi beranda sekaligus pintu masuk/keluar pendatang dan barang, baik dalam hal alur keekonomian, sosial-budaya, dan terutama akses transportasi masyarakat," ujarnya.

Kalau warga sudah sadar dengan protokol kesehatan dan bisa memastikan itu, maka tidak ada yang ragu saat orang yang bertransaksi, tidak khawatir kalau ikannya kena (terpapar) corona dan sebagainya.

"Dan hebatnya meskipun transmisi atau aktivitas di Watulimo termasuk padat, mulai dari panen hasil hutan, kemudian perdagangan, perikanan terus industri dan pariwisata, tetapi sampai sekarang di Tasikmadu tidak ada kasus positif COVID-19. Dan ini juga kita telusuri secara intensif dan masih bebas, nihil dari COVID-19," kata Nur Arifin.

"Maka ketangguhan ini yang harus direplikasikan ke banyak desa dan kita memperkuat ketangguhan itu karena kita belum tahu COVID-19 ini obat atau vaksinnya diketemukan sampai kapan. Bisa satu atau dua tahun ke depan," katanya menambahkan.

Senada, Kapolres Trenggalek, AKBP Doni Satria Sembiring berharap pembentukan kampung nelayan tangguh akan menginspirasi warga untuk semakin kuat menjalani hidup sehat, saling membantu/menolong dan beraktivitas dengan tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

"Warga adalah ujung tombak mewujudkan rasa aman dan nyaman. Karena besar kemungkinan nelayan ini berlaut mencari ikan berkontak dengan nelayan dari daerah lain sehingga berisiko penyebaran," ujar Pamen Polri ini.

Kapolres juga mengajak peran serta lingkungan, RT, RW maupun dusun untuk mau bahu membahu mewujudkan kampung tangguh nelayan ini.

Intinya adalah disiplin, karena dengan disiplin semua itu bisa terwujud dan tidak ada yang positif corona di Watulimo.
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020