Sebanyak 49 dari 101 Pasar Krempyeng yang dikelola Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) atau warga setempat ditata dan disesuaikan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Eddy Christijanto, di Surabaya, Senin, mengatakan penataan Pasar Krempyeng ini dilakukan dengan menyesuaikan kearifan lokal dengan melibatkan pengurus RT/RW dan LPMK.

"Penataan ini salah satunya yaitu menerapkan physical distancing (jaga jarak fisik) dan mewajibkan memakai masker baik kepada pedagang maupun pembeli di pasar," katanya.

Menurut dia, kalau physical distancing di dalam pasar tak mencukupi dan pedagang lebih, maka akan dilakukan penataan di jalan. Tapi kalau misalnya jalan itu pukul 06.00 WIB dipakai, maka sebelum pukul 06.00 WIB, jalan harus bersih.

Namun demikian, Eddy menyatakan sejauh ini pihaknya memastikan akan memaksimalkan penataan di dalam pasar sebelum memanfaatkan badan jalan. Bahkan, lanjut dia, etika perilaku agar tidak menerima uang secara langsung juga dilakukan dengan memanfaatkan nampan sebagai transaksi penjualan.

"Tapi yang jelas pakai masker dan jaga jaraknya dulu. Harapan kita 101 Pasar Krempyeng itu bisa kita tata. Kita sedang menata enam lagi, nanti jumlah 55. Memang harus pelan-pelan bertahap, tapi kita terus bergerak, kami edukasi," katanya.

Untuk itu, dia memastikan akan terus mendorong masyarakat agar berperan aktif dalam pembentukan Pasar Tangguh. Dengan adanya Pasar Tangguh tersebut, pihaknya berharap, potensi penularan COVID-19 di pasar bisa diantisipasi sehingga roda perekonomian para pedagang pasar bisa tetap berjalan.

"Nanti di Pasar Krempyeng itu juga kita bentuk Pasar Tangguh. Kita pelan-pelan menata, kita harap para penggurus pasar bisa berperan aktif. Namun yang penting adalah para pedagang sadar dulu, disiplin menerapkan protokol kesehatan, baik pedagang maupun pembeli," ujarnya.

Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro, mengatakan pembentukan Pasar Tangguh ini tak hanya diterapkan kepada 67 pasar yang dikelola PD Pasar Surya, namun juga Pasar Krempyeng yang dikelola LPMK atau warga setempat.

"Pasar Krempyeng juga terus kita didorong untuk menyiapkan skema pembentukan Pasar Tangguh," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berkoordinasi dengan Satpol PP, kecamatan dan Bagian Pemerintahan untuk menata pasar-pasar krempyeng tersebut.

"Nantinya ke depan semuanya harus seperti itu," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020