Badan Intelijen Negara (BIN) menemukan setidaknya 228 orang reaktif COVID-19 dari hasil tes cepat (rapid test) massal yang digelar di Surabaya, Jawa Timur kini telah memasuki hari ke-16.

Head of Medical Intelligence Dokter Sri Wulandari, salah satu dokter yang menangani tes cepat COVID-19 yang digelar BIN, melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Sabtu, menjelaskan pelaksanaan "rapid test massal" secara maraton hari ini digelar di dua titik di Surabaya yang masuk dalam zona merah.

Di lokasi halaman Gelanggang Remaja, kata dia, sebanyak 831 orang menjadi peserta tes cepat, dan 115 orang menunjukkan hasil reaktif COVID-19.

"Yang mengikuti 'swab' berjumlah 144 orang dengan rincian 115 orang dari 'rapid test' dan 29 orang merupakan rujukan puskesmas," katanya lagi.



Sedangkan di lokasi kedua, yakni di Jalan Raya Utama Tembok Dukuh sebanyak 935 warga Surabaya menjadi peserta tes cepat, dan 113 orang di antaranya menunjukkan hasil reaktif.

"Yang ikut 'swab' 118 orang. Rinciannya 113 dari hasil 'rapid test' yang menunjukkan reaktif dan lima orang langsung ikut swab berdasarkan rujukan dari puskesmas," kata Dokter Wulan.

BIN masih akan melanjutkan rangkaian tes cepat massal secara maraton di ibu kota Jawa Timur ini sampai 15 Juni 2020 sebagaimana arahan langsung dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan.

Kegiatan tes cepat massal tersebut didukung tenaga medis, analis laboratorium dan tenaga pendukung sebanyak 40 orang dari Jakarta dan dibantu 20 anggota BIN Daerah Jatim.

Satgas lawan COVID-19 BIN membawa langsung mobil laboratorium COVID-19, ambulans, dan peralatan pendukung lainnya di Kota Surabaya dan sekitarnya.

Mobil laboratorium itu merupakan satu dari lima mobil Laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2) yang bersertifikat internasional pertama di Indonesia.



Dalam tes cepat ini, BIN menyiapkan 1.000-3.000 alat "rapid test" beserta mobil lab untuk test polymerase chain reaction (PCR) atau "swab test" setiap harinya.

"Swab test diperuntukkan bagi warga yang reaktif COVID-19. Mobil lab dari BIN itu dapat mengambil 300 sampel per harinya, dengan hasil "swab test" yang bisa diketahui hanya dalam 2,5 jam.

Selain menggelar rapid test, BIN juga turut memberikan bantuan ribuan alat-alat kesehatan, seperti mobile lab PCR test, APD lengkap buat tenaga medis untuk ibu kota Jawa Timur ini. (*)

Pewarta: Zuhdiar Laeis

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020