Pasar tradisional Genteng Baru dan Tambahrejo, Kota Surabaya, Jawa Timur, disiapkan menjadi pasar tangguh sebagai salah satu langkah menuju normal baru.

"Dua pasar tersebut digagas menjadi pilot project pasar tangguh di Kota Surabaya. Secara bertahap, pasar-pasar lain juga diharapkan dan disiapkan menjadi pasar tangguh," kata Kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Pemkot Surabaya Agus Hebi Djuniantoro, di Surabaya, Kamis.

Agus Hebi menjelaskan konsep pasar tangguh seperti halnya Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo yakni ada tim khusus atau satgas di pasar tersebut. Satgas ini adalah kolaborasi antara pengelola pasar dengan pedagang.

Menurut dia, pasar tangguh memiliki tugas yang sama seperti halnya Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, yakni ada pedagang yang bertugas sebagai Satgas Wani Sehat, Satgas Wani Sejahtera, Satgas Wani Jogo dan Satgas Wani Ngandani.

"Kita libatkan pedagang karena mari bersama-sama menjaga pasar. Untuk menjadi pasar tangguh bukan hanya tugas pemerintah atau PD Pasar Surya, tetapi tugas bersama, termasuk pedagang," ujarnya.

Ia berharap setiap pasar nantinya akan menjadi pasar tangguh. Bahkan dalam struktur satgas atau kepengurusannya bakal dimasukkan unsur dari pelaku-pelaku usaha di pasar.

"Jadi ada dari pedagang di pasar, juga karyawan di pasar tersebut. Jadi ketangguhan pasar tersebut tergantung dari keaktifan dari kepengurusan untuk menjaga pasar untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19," kata Hebi.

Sementara itu, Direktur Teknik dan Usaha PD Pasar Surya Muhibuddin menambahkan konsep pasar tangguh adalah mengatur pasar sesuai protokol kesehatan, misalnya masuk pasar wajib pakai masker.

"Kalau tidak pakai masker, tidak boleh masuk. Ini berlaku untuk pedagang maupun pengunjung," katanya.

Contoh lain, lanjut dia, masuk area pasar harus melewati cek suhu badan. Bagi pedagang atau pengunjung yang suhu badannya 38 derajat atau lebih diminta balik.

"Demikian juga jika ada pedagang yang sakit, dilarang berjualan," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020