Pelaksanaan rapid test dan swab yang digelar Badan Intelijen Negara (BIN) bekerja sama dengan Pemkot Surabaya di Terminal Keputih, Kota Surabaya, Jatim, Jumat pagi, lebih tertib dan tertata dari hari sebelumnya.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan seperti sehari sebelumnya, pemkot telah menyiapkan kursi antrean.
"Kita siapkan kursi sebanyak 200 buah, mereka harus duduk dulu menunggu antrean," ujarnya.
Bahkan ratusan kursi pun ditata berjejer dengan pengaturan jarak. Hal ini dilakukan agar warga yang akan mengikuti test itu tetap menerapkan physical distancing atau jaga jarak fisik serta protokol kesehatan lainnya.
Menurut Irvan, ketika warga belum mendapat kursi antrean, mereka bisa pulang dulu atau menunggu di luar. Namun, ketika menunggu di luar mereka dilarang berkelompok atau bergerombol.
"Kita menyiagakan personel juga di luar untuk meminta mereka (warga) supaya menyebar dan tidak berkelompok," katanya.
Diketahui pelaksanaan rapid test dan swab di Keputih pada hari sebelumnya Kamis (4/6) tidak menerapkan protokol kesehatan dan physical distancing atau jaga jarak fisik . Hal itu terlihat adanya ratusan warga yang mengikuti tes massal itu terlihat saling berdesakan saat sedang mengantre. Bahkan ada beberapa yang datang tanpa mengenakan masker.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti mengatakan tes massal kedua di Terminal Keputih terpantau lebih kondusif tertata.
"Semoga terjaga hingga sore nanti," kata Reni saat memantau pelaksanaan rapid test dan swab massal di Keputih.
Menurut Reni, hingga pagi ini tes massal diikuti sekitar 500 warga. Dari jumlah tersebut yang sudah diperiksa hingga Jumat siang ada sekitar 445 warga dan 45 warga dinyatakan reaktif. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto mengatakan untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan seperti sehari sebelumnya, pemkot telah menyiapkan kursi antrean.
"Kita siapkan kursi sebanyak 200 buah, mereka harus duduk dulu menunggu antrean," ujarnya.
Bahkan ratusan kursi pun ditata berjejer dengan pengaturan jarak. Hal ini dilakukan agar warga yang akan mengikuti test itu tetap menerapkan physical distancing atau jaga jarak fisik serta protokol kesehatan lainnya.
Menurut Irvan, ketika warga belum mendapat kursi antrean, mereka bisa pulang dulu atau menunggu di luar. Namun, ketika menunggu di luar mereka dilarang berkelompok atau bergerombol.
"Kita menyiagakan personel juga di luar untuk meminta mereka (warga) supaya menyebar dan tidak berkelompok," katanya.
Diketahui pelaksanaan rapid test dan swab di Keputih pada hari sebelumnya Kamis (4/6) tidak menerapkan protokol kesehatan dan physical distancing atau jaga jarak fisik . Hal itu terlihat adanya ratusan warga yang mengikuti tes massal itu terlihat saling berdesakan saat sedang mengantre. Bahkan ada beberapa yang datang tanpa mengenakan masker.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti mengatakan tes massal kedua di Terminal Keputih terpantau lebih kondusif tertata.
"Semoga terjaga hingga sore nanti," kata Reni saat memantau pelaksanaan rapid test dan swab massal di Keputih.
Menurut Reni, hingga pagi ini tes massal diikuti sekitar 500 warga. Dari jumlah tersebut yang sudah diperiksa hingga Jumat siang ada sekitar 445 warga dan 45 warga dinyatakan reaktif. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020