Pemerintah pusat menyumbangkan robot bernama Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR) sebagai sterilisasi ruang isolasi karena mampu membunuh virus corona penyebab penyakit COVID-19 sekaligus membantu penanganan di Jawa Timur.
"Robot ini adalah sumbangan dari hasil kerja sama Kepala Staf Presiden dan Yayasan Telkom," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pusat Doni Monardo di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa.
Video Oleh Hanif Nashrullah
Robot tersebut sebagian besar atau 75 persen bahannya berasal dari komponen lokal dan merupakan produk inovasi yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.
Robot yang senjatanya menggunakan ultraviolet tipe C itu rencananya digunakan di laboratorium maupun ruang isolasi bagi pasien positif COVID-19.
"Saya juga mendengar ada laboratorium di Surabaya yang terkontaminasi virus. Nantinya diharapkan robot ini bisa membantu," ucap pria yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut.
Di tempat sama, operator AUMR, Tama, mengatakan bahwa kendali robot tersebut dari jarak jauh menggunakan telepon seluler.
"Robot ini seperti pengganti cairan disinfektan. Jadi, membunuh virusnya melalui sinar ultraviolet," katanya.
Di Indonesia, kata dia, saat ini masih terdapat empat unit yang dioperasikan, yakni di Wisma Atlet, Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Rumah Sakit Pindad Bandung, dan satu lagi untuk rumah sakit di Surabaya.
Pada robot tersebut terdapat enam lampu ultraviolet tipe C yang terpasang dan sinarnya mampu bekerja mengurangi, bahkan membunuh keganasan virus corona.
Tidak itu saja, alat ini akan membantu para tenaga medis menghadapi tantangan virus yang luar biasa ganas itu.
Pada kesempatan tersebut, Kementerian Kesehatan juga menyumbangkan sejumlah alat medis, yakni PCR Kit: Novel Coronavirus (2019-Covid) Real Time Multiplex RT-PCR 25 Test/kit sejumlah 30 ribu test dan RNA Kit: Viral RNA Isolation Kit (Centrifuge Coloumn) 50 test/kit sejumlah 31 ribu test.
Kemudian, VTM Kit: Viral Transpor Medium 3 ml vial with a regular flocked swab, 50 test/kit sejumlah 50 ribu test, ditambah ventilator 10 unit, dan alat pelindung diri mencapai 10 ribu unit.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi bantuan dari pemerintah pusat dan berkomitmen untuk melakukan ikhtiar secara maksimal demi memutus mata rantai penyebaran virus corona.
"Di Jawa Timur terdapat 99 rumah sakit rujukan. Ditambah RS Lapangan, maka ada 100 rumah sakit yang menangani kasus COVID-19. Kami sangat berharap dukungan dari pusat dan semoga pandemi ini segera berakhir," tutur Khofifah, yang juga Gubernur Jatim itu.
Bantuan secara langsung diserahkan Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto kepada Gubernur Jatim serta disaksikan Kepala BNPB Doni Monardo dan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Robot ini adalah sumbangan dari hasil kerja sama Kepala Staf Presiden dan Yayasan Telkom," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pusat Doni Monardo di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa.
Video Oleh Hanif Nashrullah
Robot tersebut sebagian besar atau 75 persen bahannya berasal dari komponen lokal dan merupakan produk inovasi yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.
Robot yang senjatanya menggunakan ultraviolet tipe C itu rencananya digunakan di laboratorium maupun ruang isolasi bagi pasien positif COVID-19.
"Saya juga mendengar ada laboratorium di Surabaya yang terkontaminasi virus. Nantinya diharapkan robot ini bisa membantu," ucap pria yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut.
Di tempat sama, operator AUMR, Tama, mengatakan bahwa kendali robot tersebut dari jarak jauh menggunakan telepon seluler.
"Robot ini seperti pengganti cairan disinfektan. Jadi, membunuh virusnya melalui sinar ultraviolet," katanya.
Di Indonesia, kata dia, saat ini masih terdapat empat unit yang dioperasikan, yakni di Wisma Atlet, Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Rumah Sakit Pindad Bandung, dan satu lagi untuk rumah sakit di Surabaya.
Pada robot tersebut terdapat enam lampu ultraviolet tipe C yang terpasang dan sinarnya mampu bekerja mengurangi, bahkan membunuh keganasan virus corona.
Tidak itu saja, alat ini akan membantu para tenaga medis menghadapi tantangan virus yang luar biasa ganas itu.
Pada kesempatan tersebut, Kementerian Kesehatan juga menyumbangkan sejumlah alat medis, yakni PCR Kit: Novel Coronavirus (2019-Covid) Real Time Multiplex RT-PCR 25 Test/kit sejumlah 30 ribu test dan RNA Kit: Viral RNA Isolation Kit (Centrifuge Coloumn) 50 test/kit sejumlah 31 ribu test.
Kemudian, VTM Kit: Viral Transpor Medium 3 ml vial with a regular flocked swab, 50 test/kit sejumlah 50 ribu test, ditambah ventilator 10 unit, dan alat pelindung diri mencapai 10 ribu unit.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi bantuan dari pemerintah pusat dan berkomitmen untuk melakukan ikhtiar secara maksimal demi memutus mata rantai penyebaran virus corona.
"Di Jawa Timur terdapat 99 rumah sakit rujukan. Ditambah RS Lapangan, maka ada 100 rumah sakit yang menangani kasus COVID-19. Kami sangat berharap dukungan dari pusat dan semoga pandemi ini segera berakhir," tutur Khofifah, yang juga Gubernur Jatim itu.
Bantuan secara langsung diserahkan Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto kepada Gubernur Jatim serta disaksikan Kepala BNPB Doni Monardo dan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020