Sebanyak 66 warga Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, mengikuti tes cepat yang digelar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kediri, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.

"Rapid test dilakukan terhadap orang yang menurut hasil tracing sempat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif. Nanti kalau hasil rapid test ada yang reaktif, akan dilakukan pemeriksaan swab," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Kediri dr Fauzan Adima di Kediri, Sabtu.

Ia juga menegaskan hasil tes cepat tersebut tidak akan diumumkan secara terbuka guna menghindari adanya stigma di masyarakat.

Mereka yang mengikuti tes cepat merupakan kontak erat dengan enam orang pasien warga Kelurahan Tempurejo yang terkonfirmasi positif pada 25 Mei 2020 dan kini dirawat di RS Kilisuci Kediri.

Ia juga meminta kepada orang yang hasil tes cepatnya reaktif untuk tidak patah semengat terlebih dahulu, karena belum tentu positif corona sebelum dibuktikan lebih lanjut dengan pemeriksaan swab (PCR).

Pelaksanaan tes cepat di dua posko itu dilakukan tim medis dari Puskesmas Ngletih, Kota Kediri.

"Pelaksanaan rapid test di dua posko. Di sini (dekat Kelurahan Tempurejo) dan posko dekat pom bensin," kata Lurah Tempurejo, Kota Kediri Suminarto.

Saat ini, terdapat 10 pasien terkonfirmasi positif dari Kelurahan Tempurejo, Kota Kediri. Pertama terdapat empat pasien dan selanjutnya tambah enam pasien terkonfirmasi positif dari hasil penelusuran.

Menurut Lurah Suminarto, sebanyak 40 orang peserta tes cepat tersebut pernah kontak erat dengan salah satu pasien positif yang statusnya orang tanpa gejala (OTG). Pasien tersebut diketahui ternyata sangat pandai bergaul.

"Ini anak muda. Sebelum hasil swab keluar, dia kan bertemu banyak teman. Sangat gaul. Makanya kontak eratnya jadi banyak," kata Lurah Suminarto.

Sementara itu, isolasi mandiri tahap kedua mulai dilaksanakan 25 Mei 2020. Isolasi mandiri pertama karena empat pasien positif pada tanggal 13 Mei 2020 dan kini sudah selesai.

Ada sejumlah lima RT di Kelurahan Tempurejo yang melakukan isolasi mandiri yaitu RT 11 dan RT 7 sejumlah 32 KK, RT 2 sejumlah 24 KK, RT 3 sejumlah 1 KK, dan RT 5 sejumlah 22 KK.

Selama masa isolasi mandiri, bantuan dari Pemkot Kediri dan Si Jamal turut mendukung dengan memberikan bahan makanan warga setempat. Sebelumnya, mereka bekerja sebagai buruh harian, sehingga ketika tidak bekerja yang bersangkutan tidak ada pemasukan sama sekali.

"Selain itu donasi warga sekitar daerah yang isolasi juga warga yang isolasi mandiri dan punya rezeki berlebih," kata Lurah Suminarto.

Dirinya menambahkan, RT setempat juga aktif bergerak untuk mengumpulkan donasi khususnya bagi keluarga yang anggota keluarganya banyak sehingga bahan pokok sangat dibutuhkan. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020