Puluhan komunitas pecinta alam yang tergabung dalam Surabaya Melawan Corona (SMC) memberi tunjangan hari raya (THR) kepada 20 juru kunci makam sesepuh dan tokoh Surabaya serta kaum duafa lainnya dari hasil penjualan ratusan kaus.
"Total ada 20 juru kunci makam sesepuh Surabaya yang kami berikan donasi berupa THR dan baju takwa," kata anggota Komunitas Semanggi Alas yang juga Sahabat SuperAdventure Surabaya Roky Yulmezak di Surabaya, Jumat.
Roky mengatakan kegiatan komunitas pecinta alam ini merupakan upaya untuk meringankan beban para juru kunci makam sesepuh serta untuk meringankan kaum duafa jelang datangnya Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah.
Menurut pria yang akrab disapa Growak ini, juru kunci sengaja dipilih untuk menerima donasi karena selama ini perhatian kepada mereka masih minim. Padahal peran mereka menjaga makam para tokoh, sesepuh, bahkan pahlawan Surabaya sangat penting.
"Kami memilih juru kunci untuk diberikan donasi karena pengabdian mereka luar biasa. Para juru kunci ini juga belum banyak mendapatkan perhatian dari pemerintah kota," kata Growak yang juga koordinator lapangan aksi kemanusiaan ini.
Para juru kunci makam sesepuh ini menyebar di beberapa wilayah Surabaya, seperti wilayah Surabaya Barat, Utara, dan Selatan.
"Makam sesepuh dan tokoh Surabaya yang kami kunjungi ini seperti makam Mbah Judo Kardono, Mbah Pekik Ngaggel, Mbah Syeh Ketintang, Sawunggaling, dan lainnya," ujarnya.
Selain itu, donasi dari hasil penjualan 243 kaus itu juga diberikan kepada anak yatim piatu serta pekerja jalanan terdampak corona, seperti tukang becak. Para tukang becak ini juga terpaksa tidak bisa pulang kampung.
"Total ada 275 paket sembako yang kami berikan kepada anak yatim dan pekerja jalanan juga," katanya.
Sembako yang diberikan kepada pekerja jalanan berupa beras 2,5 kilogram, gula 1 kilogram, minyak goreng, teh, kopi, dan mi instan.
Kolaborasi komunitas pecinta alam yang diwadahi Uprise Surabaya mengadakan aksi kemanusiaan bertajuk Surabaya Melawan Corona dengan menjual kaus.
"Konsepnya adalah kami jualan kaus melalui online, kaus harganya Rp90 ribu, nah yang Rp40 ribu itu masuk donasi," kata Growak.
Pembina Uprise Fariz Affandy sangat mengapresiasi apa yang dilakukan gabungan komunitas pecinta alam ini.
"Sangat bangga dengan antusiasme dari teman-teman komunitas pegiat alam yang tergabung di Uprise Surabaya. Terima kasih kepada para donatur, teman-teman pegiat alam yang terlibat," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Total ada 20 juru kunci makam sesepuh Surabaya yang kami berikan donasi berupa THR dan baju takwa," kata anggota Komunitas Semanggi Alas yang juga Sahabat SuperAdventure Surabaya Roky Yulmezak di Surabaya, Jumat.
Roky mengatakan kegiatan komunitas pecinta alam ini merupakan upaya untuk meringankan beban para juru kunci makam sesepuh serta untuk meringankan kaum duafa jelang datangnya Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah.
Menurut pria yang akrab disapa Growak ini, juru kunci sengaja dipilih untuk menerima donasi karena selama ini perhatian kepada mereka masih minim. Padahal peran mereka menjaga makam para tokoh, sesepuh, bahkan pahlawan Surabaya sangat penting.
"Kami memilih juru kunci untuk diberikan donasi karena pengabdian mereka luar biasa. Para juru kunci ini juga belum banyak mendapatkan perhatian dari pemerintah kota," kata Growak yang juga koordinator lapangan aksi kemanusiaan ini.
Para juru kunci makam sesepuh ini menyebar di beberapa wilayah Surabaya, seperti wilayah Surabaya Barat, Utara, dan Selatan.
"Makam sesepuh dan tokoh Surabaya yang kami kunjungi ini seperti makam Mbah Judo Kardono, Mbah Pekik Ngaggel, Mbah Syeh Ketintang, Sawunggaling, dan lainnya," ujarnya.
Selain itu, donasi dari hasil penjualan 243 kaus itu juga diberikan kepada anak yatim piatu serta pekerja jalanan terdampak corona, seperti tukang becak. Para tukang becak ini juga terpaksa tidak bisa pulang kampung.
"Total ada 275 paket sembako yang kami berikan kepada anak yatim dan pekerja jalanan juga," katanya.
Sembako yang diberikan kepada pekerja jalanan berupa beras 2,5 kilogram, gula 1 kilogram, minyak goreng, teh, kopi, dan mi instan.
Kolaborasi komunitas pecinta alam yang diwadahi Uprise Surabaya mengadakan aksi kemanusiaan bertajuk Surabaya Melawan Corona dengan menjual kaus.
"Konsepnya adalah kami jualan kaus melalui online, kaus harganya Rp90 ribu, nah yang Rp40 ribu itu masuk donasi," kata Growak.
Pembina Uprise Fariz Affandy sangat mengapresiasi apa yang dilakukan gabungan komunitas pecinta alam ini.
"Sangat bangga dengan antusiasme dari teman-teman komunitas pegiat alam yang tergabung di Uprise Surabaya. Terima kasih kepada para donatur, teman-teman pegiat alam yang terlibat," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020