Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur menggelar pasar murah bersubsidi jelang Lebaran dimulai 18 Mei hingga 20 Mei 2020 dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan COVID-19.
"Pasar murah digelar dalam rangka untuk mengantisipasi melonjaknya harga kebutuhan bahan pokok selama bulan suci Ramadhan 1441 Hijriyah," kata Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi di Probolinggo, Selasa.
Kegiatan pasar murah bersubsidi itu tetap memperhatikan protokol kesehatan yakni setiap pembeli dicek suhu tubuh dengan menggunakan thermo gun, wajib memakai masker, cuci tangan dengan cairan pembersih tangan, dan antrian diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi kerumunan orang.
"Pasar murah dilaksanakan di lima kecamatan yakni Kecamatan Kraksaan, Kotaanyar, Kuripan, Sumberasih dan Tiris dengan komoditas gula dan beras yang masing-masing untuk lima titik disediakan sebanyak 275 paket," tuturnya.
Untuk bisa berbelanja dalam pasar murah bersubsidi, masyarakat sudah diberikan kupon yang diserahkan oleh Kasi Perekonomian Kecamatan, sehingga warga bisa mendapatkan gula 2 kg dengan harga Rp20.000 dan beras 5kg dengan harga Rp 35.000, sehingga total untuk setiap paketnya sebesar Rp55.000.
Selain dari Disperindag Kabupaten Probolinggo, kegiatan pasar murah juga diikuti oleh PTPN XI dari Pabrik Gula (PG) Gending dengan menggelar operasi pasar gula pasir seharga Rp12.500 per kilogramnya dan masyarakat umum bisa membeli tanpa menggunakan kupon.
"Kegiatan pasar murah bersubsidi merupakan sebuah upaya untuk menjual komoditas kebutuhan masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri berupa beras dan gula dengan harga bersubsidi," katanya.
Ia menjelaskan sasaran dari pasar murah bersubsidi itu adalah masyarakat menengah ke bawah, sehingga masyarakat sekitar Kota Kraksaan yang menengah ke bawah akan diberikan kupon sesuai harga yang sudah ditetapkan.
"Melalui kegiatan itu harapannya masyarakat bisa membeli komoditas yang sekarang di pasaran harganya di atas HET, sehingga mereka bisa berlebaran dengan keluarganya dan kebutuhannya tercukupi dengan baik," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Pasar murah digelar dalam rangka untuk mengantisipasi melonjaknya harga kebutuhan bahan pokok selama bulan suci Ramadhan 1441 Hijriyah," kata Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi di Probolinggo, Selasa.
Kegiatan pasar murah bersubsidi itu tetap memperhatikan protokol kesehatan yakni setiap pembeli dicek suhu tubuh dengan menggunakan thermo gun, wajib memakai masker, cuci tangan dengan cairan pembersih tangan, dan antrian diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi kerumunan orang.
"Pasar murah dilaksanakan di lima kecamatan yakni Kecamatan Kraksaan, Kotaanyar, Kuripan, Sumberasih dan Tiris dengan komoditas gula dan beras yang masing-masing untuk lima titik disediakan sebanyak 275 paket," tuturnya.
Untuk bisa berbelanja dalam pasar murah bersubsidi, masyarakat sudah diberikan kupon yang diserahkan oleh Kasi Perekonomian Kecamatan, sehingga warga bisa mendapatkan gula 2 kg dengan harga Rp20.000 dan beras 5kg dengan harga Rp 35.000, sehingga total untuk setiap paketnya sebesar Rp55.000.
Selain dari Disperindag Kabupaten Probolinggo, kegiatan pasar murah juga diikuti oleh PTPN XI dari Pabrik Gula (PG) Gending dengan menggelar operasi pasar gula pasir seharga Rp12.500 per kilogramnya dan masyarakat umum bisa membeli tanpa menggunakan kupon.
"Kegiatan pasar murah bersubsidi merupakan sebuah upaya untuk menjual komoditas kebutuhan masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri berupa beras dan gula dengan harga bersubsidi," katanya.
Ia menjelaskan sasaran dari pasar murah bersubsidi itu adalah masyarakat menengah ke bawah, sehingga masyarakat sekitar Kota Kraksaan yang menengah ke bawah akan diberikan kupon sesuai harga yang sudah ditetapkan.
"Melalui kegiatan itu harapannya masyarakat bisa membeli komoditas yang sekarang di pasaran harganya di atas HET, sehingga mereka bisa berlebaran dengan keluarganya dan kebutuhannya tercukupi dengan baik," ujarnya. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020