Sejumlah pedagang di Pasar Keputran, Kota Surabaya, Jawa Timur, dinyatakan reaktif setelah menjalani uji cepat deteksi virus corona atau COVID-19 yang digelar pemerintah kota setempat pada Selasa (12/5) malam.  

"Dari 50 pedagang yang ikut rapid test, ada sejumlah pedagang reaktif. Info yang saya dapat ada delapan pedagang, ada juga 10 pedagang atau 12 pedagang. Informasi resminya di Dinkes (Dinas Kesehatan)," kata Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, uji cepat tersebut merupakan hasil pelacakan penyebaran atau penularan COVID-19 yang dilakukan Pemkot Surabaya di wilayah Pasar Keputran. Hasil penelusuran diketahui ada warga yang tinggal di gang dekat Pasar Keputran yang positif COVID-19. 

"Makanya, kita lakukan rapid test kepada pedagang sebagai upaya mencegah penularan COVID-19 yang lebih luas," katanya.

Hebi mengatakan, uji cepat tidak hanya dilakukan di Pasar Kembang saja, melainkan sudah dilakukan di sejumlah pasar seperti halnya Pasar Simo, Pasar Simo Gunung, dan terakhir Pasar Kembang yang dilakukan pada Rabu ini.

Sebetulnya, pihaknya ingin semua pedagang pasar tradisional di Surabaya dilakukan uji cepat. Hanya saja, alat yang dimiliki Pemkot Surabaya jumlahnya terbatas.

"Maunya setiap pasar dilakukan rapid test, tetapi alatnya tidak ada. Jadi, kami fokuskan untuk kasus-kasus tertentu saja," katanya.

Meski demikian, lanjut dia, bila nantinya ada pedagang yang dinyatakan reaktif usai menjalani uji cepat, akan ditindaklanjuti dengan mengikuti tes swab untuk memastikan positif atau negatif COVID-19.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita belum bisa dikonfirmasi terkait hal ini. Saat dihubungi melalui ponselnya terdengar nada sambung, namun tidak diangkat.

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020