Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai almarhum penyanyi campursari Didi Kempot telah memberikan inspirasi kepada penggemarnya dan sesama seniman untuk terus berkarya dengan baik di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang serba sulit.
"Mas Didi Kempot ini bisa menunjukkan bagaimana cara mereka tetap survive, tetap konsisten, rendah hati, mau menolong, dan memiliki solidaritas antarseniman di tengah wabah corona. Itu luar biasa," ujar Ganjar saat menghadiri pemakaman Didi Kempot di Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Selasa.
Ia menilai upaya yang dilakukan Didi Kempot sungguh patut ditiru oleh seniman lainnya. Terlebih, pada beberapa hari terakhir pihaknya sempat berbincang dengan banyak seniman lain yang mengeluh tidak bisa tampil karena dampak wabah corona.
"Para seniman itu mengaku karyanya tidak bisa memiliki nilai ekonomi. Namun berbeda dengan almarhum. Mas Didi ini tetap memberikan inspirasi untuk tetap berkarya dan bekerja dengan menggelar konser di rumah dan bisa ditonton lewat media sosial dan cara lain melalui gawai tanpa harus ke luar rumah," kata dia.
Ganjar mengaku kaget saat mendengar kabar duka meninggalnya sang maestro musik campursari Didi Kempot. Di mata Ganjar, penembang lagu "Sewu Kutho" tersebut merupakan seniman yang sangat merakyat, fenomenal, dan terus berkreasi lewat musik Jawa atau campursari.
"Karena itu, harapan saya, semangat almarhum bisa ditiru oleh para anak muda dan seniman lainnya untuk terus bekerja dan berkarya hingga sukses," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Didi Kempot meninggal dunia pada Selasa (5/5/2020) pukul 07.45 WIB di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Jawa Tengah. Pelantun lagu-lagu campursari tersebut diduga meninggal karena sakit jantung pada usia 53 tahun.
Proses pemakaman jenazah tidak hanya dihadiri oleh keluarga dan tetangga, namun juga Sobat Ambyar para penggemar yang rela datang dari berbagai wilayah, di antaranya Solo, Ngawi, dan sekitarnya.
Selain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, prosesi pemakamam Didi Kempot juga dihadiri sejumlah pejabat Ngawi. Seperti Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Kapolres Ngawi, dan lainnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Mas Didi Kempot ini bisa menunjukkan bagaimana cara mereka tetap survive, tetap konsisten, rendah hati, mau menolong, dan memiliki solidaritas antarseniman di tengah wabah corona. Itu luar biasa," ujar Ganjar saat menghadiri pemakaman Didi Kempot di Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Selasa.
Ia menilai upaya yang dilakukan Didi Kempot sungguh patut ditiru oleh seniman lainnya. Terlebih, pada beberapa hari terakhir pihaknya sempat berbincang dengan banyak seniman lain yang mengeluh tidak bisa tampil karena dampak wabah corona.
"Para seniman itu mengaku karyanya tidak bisa memiliki nilai ekonomi. Namun berbeda dengan almarhum. Mas Didi ini tetap memberikan inspirasi untuk tetap berkarya dan bekerja dengan menggelar konser di rumah dan bisa ditonton lewat media sosial dan cara lain melalui gawai tanpa harus ke luar rumah," kata dia.
Ganjar mengaku kaget saat mendengar kabar duka meninggalnya sang maestro musik campursari Didi Kempot. Di mata Ganjar, penembang lagu "Sewu Kutho" tersebut merupakan seniman yang sangat merakyat, fenomenal, dan terus berkreasi lewat musik Jawa atau campursari.
"Karena itu, harapan saya, semangat almarhum bisa ditiru oleh para anak muda dan seniman lainnya untuk terus bekerja dan berkarya hingga sukses," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Didi Kempot meninggal dunia pada Selasa (5/5/2020) pukul 07.45 WIB di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Jawa Tengah. Pelantun lagu-lagu campursari tersebut diduga meninggal karena sakit jantung pada usia 53 tahun.
Proses pemakaman jenazah tidak hanya dihadiri oleh keluarga dan tetangga, namun juga Sobat Ambyar para penggemar yang rela datang dari berbagai wilayah, di antaranya Solo, Ngawi, dan sekitarnya.
Selain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, prosesi pemakamam Didi Kempot juga dihadiri sejumlah pejabat Ngawi. Seperti Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Kapolres Ngawi, dan lainnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020