Kabupaten Lumajang berada pada urutan kedelapan dengan kasus virus corona baru (COVID-19) terbanyak di Jawa Timur, seiring dengan penambahan dua kasus yang terkonfirmasi positif, sehingga totalnya menjadi 23 orang.
"Pasien yang terkonfirmasi positif berdasarkan rilis Provinsi Jatim untuk Lumajang jumlahnya naik menjadi 23 orang dan angka itu menunjukkan bahwa Lumajang berada pada urutan ke delapan dengan kasus COVID-19 terbanyak di Jatim," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lumajang Agus Triyono saat menggelar konferensi pers di Kantor Bupati Lumajang, Jumat malam.
Menurut dia, kedua pasien tambahan yang terkonfirmasi positif itu berasal dari Kecamatan Kedungjajang, satu orang di antaranya telah meninggal dunia pada tanggal 22 April 2020 dan satu pasien positif lainnya saat ini dirawat di rumah sakit di Surabaya karena yang bersangkutan bekerja di Surabaya.
Ia menjelaskan, persebaran pasien positif di Lumajang didominasi pada jalur-jalur utama, yaitu mulai wilayah Kecamatan Klakah, Kedungjajang, Sukodono Lumajang, Sumbersuko, Tempeh dan Pasirian, sehingga di wilayah tersebut dikhawatirkan terdapat orang tanpa gejala (OTG) yang bisa saja menularkan COVID-19 tanpa mereka sadari.
"Jadi, lebih banyak OTG yang pulang ke Lumajang, sehingga kami khawatirkan mereka datang ke Lumajang tanpa memberitahu dan melaporkan kepada aparat di tingkat desa, RT, dan RW, sehingga saya imbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan," tuturnya.
Berdasarkan data persebaran COVID-19 di Lumajang hingga 1 Mei 2020 tercatat pasien positif sebanyak 23 orang, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 340 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 52 orang.
Sementara itu, untuk menyikapi semakin banyaknya pasien yang terkonfirmasi positif di Lumajang, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang dr Bayu Wibowo Ignasius meminta agar masyarakat lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
"Harapan kami agar seluruh masyarakat lebih disiplin lagi dalam menggunakan masKer saat beraktivitas di luar rumah, diam di rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak, cuci tangan dan terapkan perilaku hidup bersih dan sehat," katanya.
Dari 23 pasien yang terkonfirmasi positif di Lumajang, dua di antaranya dinyatakan sembuh karena hasil swab evaluasinya negatif. Namun satu pasien yang dinyatakan sembuh akhirnya meninggal dunia, setelah dua hari pulang dari RSUD dr Haryoto Lumajang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Pasien yang terkonfirmasi positif berdasarkan rilis Provinsi Jatim untuk Lumajang jumlahnya naik menjadi 23 orang dan angka itu menunjukkan bahwa Lumajang berada pada urutan ke delapan dengan kasus COVID-19 terbanyak di Jatim," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lumajang Agus Triyono saat menggelar konferensi pers di Kantor Bupati Lumajang, Jumat malam.
Menurut dia, kedua pasien tambahan yang terkonfirmasi positif itu berasal dari Kecamatan Kedungjajang, satu orang di antaranya telah meninggal dunia pada tanggal 22 April 2020 dan satu pasien positif lainnya saat ini dirawat di rumah sakit di Surabaya karena yang bersangkutan bekerja di Surabaya.
Ia menjelaskan, persebaran pasien positif di Lumajang didominasi pada jalur-jalur utama, yaitu mulai wilayah Kecamatan Klakah, Kedungjajang, Sukodono Lumajang, Sumbersuko, Tempeh dan Pasirian, sehingga di wilayah tersebut dikhawatirkan terdapat orang tanpa gejala (OTG) yang bisa saja menularkan COVID-19 tanpa mereka sadari.
"Jadi, lebih banyak OTG yang pulang ke Lumajang, sehingga kami khawatirkan mereka datang ke Lumajang tanpa memberitahu dan melaporkan kepada aparat di tingkat desa, RT, dan RW, sehingga saya imbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan," tuturnya.
Berdasarkan data persebaran COVID-19 di Lumajang hingga 1 Mei 2020 tercatat pasien positif sebanyak 23 orang, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 340 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 52 orang.
Sementara itu, untuk menyikapi semakin banyaknya pasien yang terkonfirmasi positif di Lumajang, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang dr Bayu Wibowo Ignasius meminta agar masyarakat lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
"Harapan kami agar seluruh masyarakat lebih disiplin lagi dalam menggunakan masKer saat beraktivitas di luar rumah, diam di rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak, cuci tangan dan terapkan perilaku hidup bersih dan sehat," katanya.
Dari 23 pasien yang terkonfirmasi positif di Lumajang, dua di antaranya dinyatakan sembuh karena hasil swab evaluasinya negatif. Namun satu pasien yang dinyatakan sembuh akhirnya meninggal dunia, setelah dua hari pulang dari RSUD dr Haryoto Lumajang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020