Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menargetkan distribusi Kartu Sahabat kepada warga terdampak pandemik virus corona baru atau COVID-19 di luar penerima program keluarga harapan (PKH) dan bantuan langsung tunai (BLT) selama satu pekan.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Minggu, menyatakan sudah memerintahkan kepada intansi terkait dari Dinas Sosial Kota Kediri untuk secepatnya menyelesaikan proses pembuatan kartu tersebut.
"Saya mengapresiasi dedikasi teman-teman Dinsos dan Bank Jatim yang rela malam Minggunya diganti dengan lembur mengerjakan pencetakan Kartu Sahabat. Ini semua karena saya sudah berjanji satu pekan ke depan distribusi harus diselesaikan," katanya.
Pihaknya mengakui petugas maraton menyelesaikan proses cetak kartu dengan nomor dan nama yang berbeda di setiap lembarnya.
Hal itu, katanya, tentunya menguras energi dan butuh tenaga. Bahkan, staf Dinas Sosial Kota Kediri dan karyawan Bank Jatim harus kerja lembur.
Terdapat belasan karyawan lembur hingga tengah malam menyortir nomor identitas dengan basis data dan kemudian memasukkan nomor tersebut ke materi desain Kartu Sahabat (Santunan Hadapi Bencana Tunai). Setelah itu, kartu dicetak satu per satu karena setiap desain tidak sama.
Pemerintah Kota Kediri menyiapkan 23.840 kartu, sesuai dengan data penerima. Mereka merupakan warga terdampak pandemi virus corona. Penerima tersebut di luar penerima BLT dan PKH Kota Kediri. Dana dilewatkan Bank Jatim Kediri.
"Kami memilih Bank Jatim sebagai bank yang bekerja sama untuk bantuan ini, karena sistemnya mudah, memakai 'virtual account', jadi kita tidak perlu keluar biaya administrasi," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.
Pihaknya juga sudah meminta petugas teliti, menyortir data agar tidak tumpang tindih dengan warga yang sudah masuk basis data penerima PKH dan BLT dari pemerintah pusat. Proses verifikasi dilakukan berjenjang.
"Untuk pendataan sebenarnya dimulai dari bawah, dari kelurahan-kelurahan. Ke depan jika ada keluarga yang masuk kategori dan belum dapat Kartu Sahabat, pada tahap pertama ini akan kami masukkan ke tahap kedua," kata dia.
'Kartu Sahabat' berisi uang Rp200 ribu, dua masker, dan beras 10 kilogram untuk kurang lebih 23.840 KK. Dana untuk program itu bersumber dari APBD Kota Kediri. Bantuan tersebut disalurkan dengan diantar secara langsung oleh penarik becak dan relawan Dinas Sosial Kota Kediri ke rumah-rumah warga yang berhak menerima.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Minggu, menyatakan sudah memerintahkan kepada intansi terkait dari Dinas Sosial Kota Kediri untuk secepatnya menyelesaikan proses pembuatan kartu tersebut.
"Saya mengapresiasi dedikasi teman-teman Dinsos dan Bank Jatim yang rela malam Minggunya diganti dengan lembur mengerjakan pencetakan Kartu Sahabat. Ini semua karena saya sudah berjanji satu pekan ke depan distribusi harus diselesaikan," katanya.
Pihaknya mengakui petugas maraton menyelesaikan proses cetak kartu dengan nomor dan nama yang berbeda di setiap lembarnya.
Hal itu, katanya, tentunya menguras energi dan butuh tenaga. Bahkan, staf Dinas Sosial Kota Kediri dan karyawan Bank Jatim harus kerja lembur.
Terdapat belasan karyawan lembur hingga tengah malam menyortir nomor identitas dengan basis data dan kemudian memasukkan nomor tersebut ke materi desain Kartu Sahabat (Santunan Hadapi Bencana Tunai). Setelah itu, kartu dicetak satu per satu karena setiap desain tidak sama.
Pemerintah Kota Kediri menyiapkan 23.840 kartu, sesuai dengan data penerima. Mereka merupakan warga terdampak pandemi virus corona. Penerima tersebut di luar penerima BLT dan PKH Kota Kediri. Dana dilewatkan Bank Jatim Kediri.
"Kami memilih Bank Jatim sebagai bank yang bekerja sama untuk bantuan ini, karena sistemnya mudah, memakai 'virtual account', jadi kita tidak perlu keluar biaya administrasi," kata Mas Abu, sapaan akrabnya.
Pihaknya juga sudah meminta petugas teliti, menyortir data agar tidak tumpang tindih dengan warga yang sudah masuk basis data penerima PKH dan BLT dari pemerintah pusat. Proses verifikasi dilakukan berjenjang.
"Untuk pendataan sebenarnya dimulai dari bawah, dari kelurahan-kelurahan. Ke depan jika ada keluarga yang masuk kategori dan belum dapat Kartu Sahabat, pada tahap pertama ini akan kami masukkan ke tahap kedua," kata dia.
'Kartu Sahabat' berisi uang Rp200 ribu, dua masker, dan beras 10 kilogram untuk kurang lebih 23.840 KK. Dana untuk program itu bersumber dari APBD Kota Kediri. Bantuan tersebut disalurkan dengan diantar secara langsung oleh penarik becak dan relawan Dinas Sosial Kota Kediri ke rumah-rumah warga yang berhak menerima.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020