Anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur Sri Untari mengemukakan Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB) layak sebagai rujukan penanganan pasien COVID-19 di wilayah Malang Raya.

Sri Untari di Malang, Selasa, mengatakan, kapasitas RSUB sangat besar, karena ada tiga tower yang belum dimanfaatkan secara maksimal, sehingga sangat layak untuk menjadi rumah sakit rujukan penanganan pasien COVID-19.

"Selain sebagai rumah sakit rujukan bagi pasien COVID-19, saya berharap RSUB ini menjadi salah satu rumah sakit pendidikan yang menjadi harapan masyarakat dan bisa operasional maksimal. Ini akan membantu dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat," kata Sri Untari.

Apalagi, katanya, letak RSUB Malang yang berada di jalan kelas satu akan memberikan akses yang sangat mudah bagi masyarakat yang membutuhkan perawatan atau berobat.

Menyinggung kesiapan dalam merawat pasien COVID 19, Untari mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 Provinsi Jawa Timur.

"Kita mendorong agar memfungsikan RSUB untuk  bèrsama-sama menangani pasien terinfeksi virus corona di Malang. Selain sebagai tempat merawat pasien, laboratoriumnya juga sangat dibutuhkan," papar politikus PDIP itu.

Dengan memiliki laboratorium sendiri, lanjutnya, kepastian pasien terpapar COVID-19 atau tidak, akan lebih cepat diketahui, karena sekarang baru sepekan bisa diketahui.

Hasil koordinasi, kata legislator dari daerah pemilihan (dapil) Malang Raya itu, RSUB diminta untuk menyusun Rencana Anggaran Belanja (RAB), kebutuhan apa saja yang bisa didukung melalui angaran COVID-19 Provinsi Jawa Timur.

"Kami tentunya akan ikut mendorong agar RSUB mendapat dukungan untuk penanganan COVID-19, sehingga persiapan yang saat ini dilakukan bisa lebih maksimal, bahkan pihaknya akan menyampaikan kepada Komisi IX DPR RI, jika perlu dilakukan kunjungan bisa segera dikunjungi.

Sementara itu, Direktur RSUB Sri Andarini menyatakan kesiapan untuk menjadi rumah sakit rujukan pasien COVID-19 dalam waktu dekat ini sudah siap. "Persiapan yang kami lakukan, sementara ini menggunakan dukungan anggaran dari Kemendikbud dan UB," ujarnya.

Ruangan isolasi sedang disiapkan, sementara peralatan telah dipesan dan akan datang pada akhir April 2020. "Memang ada kendala, karena beberapa daerah sempat karantina wilayah. Oleh karena itu, alat baru bisa datang akhir April dan siap dioperasikan pada awal Mei," paparnya.

Apalagi, katanya,  alat laboratorium tidak mudah karena banyak yang membutuhkan dan semuanya harus cepat. "Tapi kami optimistis bisa dipenuhi pada akhir April," ucapnya.

RSUB memiliki 12 tempat tidur yang sudah siap dan pada awal Mei bertambah menjadi 14 tempat tidur. Secara keseluruhan ada 40 ruang isolasi di lantai 6. "RSUB merupakan rumah sakit pendidikan, jadi seluruh peralatannya harus memenuhi standar," pungkasnya.

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020