Si Jamal, yang merupakan media beramal bentukan lembaga amal dan Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengirimkan susu untuk memenuhi gizi anak-anak di lingkungan yang warganya melakukan isolasi mandiri setelah temuan warga positif corona.
Branch Manager Rumah Zakat Kediri Elwien Roodianah mengemukakan, anak-anak juga membutuhkan gizi agar mereka tetap sehat. Salah satu lokasi yang dikirimkan susu di Kelurahan Dandangan, Kecamatan Kota, Kediri.
Sejak tanggal 14 April 2020, 112 KK di lima RT Kelurahan Dandangan, Kota Kediri melakukan isolasi diri karena ada satu warganya positif COVID-19. Sejumlah 32 paket susu UHT dan lima paket susu bayi (untuk anak usia di bawah satu tahun) dibagikan bersama dengan 118 paket sayuran.
"Dari 32 paket susu UHT itu, sejumlah lima paket berisi empat kotak susu karena ada satu keluarga yang punya empat anak," kata Elwien Roodianah.
Pihaknya juga memastikan semua anak dan balita di lingkungan yang isolasi mandiri tersebut mendapatkan susu.
Selain susu, juga dibagikan sayuran. Warga tetap bisa memasak makanan yang bergizi untuk kebutuhan tubuh. Sebelumnya, sejumlah bahan pokok juga dibagikan antara lain beras, telur dan beberapa komoditas lain. Beras dan bahan pokok tersebut sudah dibagikan oleh Si Jamal pada awal-awal isolasi.
Si Jamal merupakan kolaborasi Pemkot Kediri dengan berbagai lembaga amal yaitu Baznas (Badan Amal Zakat Nasional), Rumah Zakat, Yatim Mandiri, BMH (Baitul Maal Hidayatullah), NH (Nurul Hayat), LMI, Sahabat Mustahiq, LAS (Lembaga Amil Zakat), dan Al Haromah.
"Sampai hari ini, paket bahan pokok yang dulu dibagikan masih cukup. Malah kalau ada sumbangan bahan pokok atau makanan, kami berikan pada tukang sayur yang mensuplai sayuran ke sini," kata Wantini, salah seorang warga.
Ia menambahkan, kebijakan isolasi mandiri tersebut membuat hubungan warga semakin dekat dengan saling tolong menolong. Bila ada makanan yang berlebih, warga juga saling memberikan pada yang membutuhkan.
Selain itu untuk menjaga agar tetap bugar, wargajuga melakukan olahraga setiap hari. Salah satunya senam, dimana senam dilakukan setiap pagi pukul 09.00 WIB-10.00 WIB, di sepanjang jalan depan rumah masing-masing.
"Walaupun senam, kami juga tetap jaga jarak," kata Wantini. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Branch Manager Rumah Zakat Kediri Elwien Roodianah mengemukakan, anak-anak juga membutuhkan gizi agar mereka tetap sehat. Salah satu lokasi yang dikirimkan susu di Kelurahan Dandangan, Kecamatan Kota, Kediri.
Sejak tanggal 14 April 2020, 112 KK di lima RT Kelurahan Dandangan, Kota Kediri melakukan isolasi diri karena ada satu warganya positif COVID-19. Sejumlah 32 paket susu UHT dan lima paket susu bayi (untuk anak usia di bawah satu tahun) dibagikan bersama dengan 118 paket sayuran.
"Dari 32 paket susu UHT itu, sejumlah lima paket berisi empat kotak susu karena ada satu keluarga yang punya empat anak," kata Elwien Roodianah.
Pihaknya juga memastikan semua anak dan balita di lingkungan yang isolasi mandiri tersebut mendapatkan susu.
Selain susu, juga dibagikan sayuran. Warga tetap bisa memasak makanan yang bergizi untuk kebutuhan tubuh. Sebelumnya, sejumlah bahan pokok juga dibagikan antara lain beras, telur dan beberapa komoditas lain. Beras dan bahan pokok tersebut sudah dibagikan oleh Si Jamal pada awal-awal isolasi.
Si Jamal merupakan kolaborasi Pemkot Kediri dengan berbagai lembaga amal yaitu Baznas (Badan Amal Zakat Nasional), Rumah Zakat, Yatim Mandiri, BMH (Baitul Maal Hidayatullah), NH (Nurul Hayat), LMI, Sahabat Mustahiq, LAS (Lembaga Amil Zakat), dan Al Haromah.
"Sampai hari ini, paket bahan pokok yang dulu dibagikan masih cukup. Malah kalau ada sumbangan bahan pokok atau makanan, kami berikan pada tukang sayur yang mensuplai sayuran ke sini," kata Wantini, salah seorang warga.
Ia menambahkan, kebijakan isolasi mandiri tersebut membuat hubungan warga semakin dekat dengan saling tolong menolong. Bila ada makanan yang berlebih, warga juga saling memberikan pada yang membutuhkan.
Selain itu untuk menjaga agar tetap bugar, wargajuga melakukan olahraga setiap hari. Salah satunya senam, dimana senam dilakukan setiap pagi pukul 09.00 WIB-10.00 WIB, di sepanjang jalan depan rumah masing-masing.
"Walaupun senam, kami juga tetap jaga jarak," kata Wantini. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020