Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyalurkan bantuan kepada 250 pelaku wisata, mulai dari kalangan penjual makanan di pasar kuliner wisata, pemilik warung kawasan kaki Gunung Ijen dan pengemudi transportasi kawasan Gunung Ijen hingga pemilik homestay rakyat.

"Ini bantuan hasil donasi yang terus digalang Gugus Tugas, selain nanti dari APBD yang kini sedang difinalkan. Paket sembako ini bagian dari jaring pengaman untuk teman-teman pelaku pariwisata yang pendapatannya hilang karena semua aktivitas berhenti akibat wabah virus corona," ujar Bupati Anas saat menyerahkan bantuan secara simbolis di Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Kamis.

Ia mengemukakan bahwa paket sembako untuk pelaku pariwisata dan pekerja seni budaya adalah satu dari delapan skema jaring pengaman sosial dari Pemkab Banyuwangi. Dan skema lainnya untuk keluarga miskin, ibu hamil/menyusui, penyandang disabilitas, keluarga ODP dan PDP, hingga santri dan mahasiswa.

"Jadi, sebelum yang dari APBD turun, Gugus Tugas menggalang donasi, salah satunya dari ASN. Sudah disalurkan sejak pertengahan Maret sampai sekarang. Mungkin belum semuanya terakomodir. Tapi kami berupaya untuk memberikan bantuan secara bertahap terhadap mereka yang terdampak," katanya.

Bupati Anas juga mengajak para pelaku wisata ikut mendaftar program pemerintah pusat, yakni Kartu Pra-Kerja, dan mereka bisa mendaftar dalam jaringan (daring) atau menghubungi kantor desa/camat untuk mendapat pendampingan.

"Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga sudah buka posko untuk memfasilitasi pendaftaran Kartu Prakerja. Saat ini sudah 2.500 seniman dan pelaku pariwisata yang difasilitasi mendaftar, termasuk teman-teman hotel yang dirumahkan," ujar Anas. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020