Sejumlah pasar tradisional di Kota Surabaya, Jawa Timur, mulai memperketat pelaksakaan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah menyusul dua pasar grosir ditutup karena ada pedagang yang terkonfirmasi positif Virus Corona atau COVID-19.

"Pasar tetap buka, tapi harus menjaga kewaspadaan COVID-19," kata Koordinator Operasional Pasar Gunung Anyar, Kemas A. Chalim di Surabaya, Senin.

Menurut dia, pedagang Pasar Gunung Anyar yang lokasinya berdekatan dengan Jalan MERR sudah dilengkapi peralatan pencegahan COVID-19 seperti masker, hand sanitizer, sarung tangan dan wastafel yang dilengkapi sabun cuci tangan.

Bahkan, lanjut dia, di dalam pasar juga dilengkapi kipas brower disinfektan sebagai upaya mencegah penularan disinfektan di antara pedagang dan pembeli. "Jadi bagi pedagang dan pembeli yang masuk pasar harus melewati kipas brower dulu baru masuk ke lapak atau stan masing-masing. Semua harus waspada," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, para pedagang dan pembeli juga diimbau agar cuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk pasar. Tidak hanya itu, di kawasan Pasar Gunung Anyar juga dilakukan penyemprotan disinfektan.

"Penyemprotan di pasar sudah dilaksanakan tiga kali ini," katanya.

Kepala Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah Pemkot Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, sebelumnya mengatakan langkahyang dilakukan pemerintah kota untuk mencegah penyebaran COVID-19 di pasar, yakni selain penyemprotan disinfektan juga mendisiplinkan pedagang supaya mereka mau cuci tangan dan menggunakan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan.
 
"Di pasar banyak aktivitas, maka perlu penyemprotan ini," katanya.
 
Mengenai penutupan pasar sementara, Hebi menegaskan belum akan dilakukan karena belum ada kebijakan dari Pemkot Surabaya. Untuk itu, sebanyak 81 pasar tradisional yang ada di Surabaya tetap buka.

"Khawatirnya, kalau ada penutupan panic buying dan sebagainya. Kita tak menginginkan itu," katanya.
 
Untuk meminimalisir mikro organisme dan virus, kata dia, di pasar-pasar tradisional akan disemprot disinfektan empat hari sekali dan hal itu terus dilakukan oleh Pemkot Surabaya.

Seperti  diketahui, pasar grosir pakaian di Jalan Kapasan, Sidodadi, Simokerto, Surabaya ditutup mulai Sabtu (4/4) hingga 14 hari ke depan menyusul adanya salah seorang yang biasa berinteraksi di pasar tersebut diduga kuat terkonfirmasi positif terkena COVID-19.

Sedangkan gedung Pusat Grosir Surabaya (PGS) Jalan Raya Dupak Nomor 1, Gundih, Bubutan, Surabaya ditutup mulai Minggu (5/4) hingga 14 hari ke depan menyusul adanya empat pedagang setempat telah didiagnosa COVID-19.  (*)


 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020